Sopir Gas Elpiji Meninggal Diduga Akibat Covid-19

PASBAR,METRO
Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 melakukan tes swab terhadap 14 orang warga Katimaha, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sabtu (9/5). Hal itu dilakukan lantaran meninggalnya seorang sopir mobil gas elpiji yang diduga akibat terpapar Covid-19.

“Untuk antisipasi, kemarin telah kita lakukan tes swab kepada 14 orang yang kontak dengan korban Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia pada Jumat (8/5) malam,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Pasbar dr Gina Alecia di Simpang Empat, Minggu (10/5) kemarin.

Gina Alecia mengatakan, ke-14 orang itu merupakan keluarga, dan teman korban yang pernah kontak langsung dengan korban dan kontak tidak langsung. Hasil tracing atau pelacakan terhadap riwayat kontak korban hingga saat ini lebih dari 28 orang. Untuk hari ini baru 14 yang bisa di tes swab.

“Tes swab itu dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Jambak Pasbar dan telah dikirim ke Laboratorium Unand untuk diperiksa. Termasuk tes swab korban yang dilakukan di RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar,” ungkap Gina Alecia.

Gina Alecia menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan tracing riwayat kontak korban sehingga antisipasi terhadap kemungkinan terburuk bisa dicegah. “Terhadap 28 orang itu telah kita sarankan untuk isolasi mandiri sampai hasil tes swabnya keluar,” katanya.

Sebelumnya salah seorang warga Katimaha Kecamatan Pasaman, MP (45) meninggal dunia di Klinik Mutiara Biru Jorong Gasan Kaciak Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Jumat (8/5) malam.

MP meninggal dunia pada Jumat (8/5) sekitar pukul 22.00 WIB ketika dalam perjalanan mengendarai mobil elpiji dari Padang hendak menuju Pasaman Barat. Dari ciri-ciri sakitnya dicurigai mengarah ke Covid-19. Karena bekerja sebagai sopir, mobilitasnya cukup tinggi bolak-balik Kota Padang dan Pasbar.

Pada Jumat sekitar pukul 21.45 WIB, korban MP mengendarai kendaraannya dari arah Padang menuju Pasaman Barat tiba-tiba tiba merasa pusing dan langsung berhenti di Klinik Mutiara Biru Tiku. Saat itu petugas yang sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) melihat korban sesak nafas dan tidak lama kemudian langsung tidak sadarkan diri dan meninggal dunia dan dievakuasi ke RSUD Lubuk Basung.

Melihat kondisi korban sebelum meninggal dengan ada sesak nafas dan ada riwayat perjalanan maka korban dimasukkan ke Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Korban sudah dibawa ke Pasbar dan dimakamkan di Batang Lingkin Sabtu (9/5) pagi dengan protokol penanganan Covid-19. (end)

Exit mobile version