5 Puskesmas di Agam Ditutup, Bertambah 18 Positif di Sumbar

AGAM, METRO
Penyebaran covid-19 di Kabupaten Agam semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 9 tenaga kesehatan dinyatakan positif terpapar virus corona dan berujung penutupan 5 Puskesmas untuk pelayanan umum. Penutupan ini diberlakukan memutus mata rantai penyebaran covid-19 mengingat ada 9 tenaga kesehatan dinyatakan positif corona.

Dari pantauan terdapat, 5 Puskesmas sudah ditutup alias tidak beroperasi lagi secara total. Puskesmas Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Puskesmas Pakan Kamih, Tilatang Kamang, Puskesmas Lubukbasung, Puskesmas Baso dan Puskesmas Lasi, Canduang.

Sekda Agama, Martias Wanto, selaku Ketua GT2P Kabupaten Agam menjelaskan, penutupan Puskesmas merupakan protap penanganan covid-19, menyusul 9 tenaga medis yang dinyatakan positif dari hasil test swab. Selain menutup aktivitas pelayanan, seluruh Puskesmas itu, juga disemprot disinfektan untuk mensterilkan potensi virus di kompleks Puskesmas tersebut.

Selanjutnya, sampai batas waktu yang tidak ditentukan, seluruh kecamatan dan nagari juga bergerak menutup aktivitas perdagangan di pasar tradisional yang ada di seluruh Agam. “Ini langkah antisipasi dan upaya memutus rantai penyebaran covid-19, karena pasar menjadi salah satu lokasi yang rawan penyebaran virus corona,” ujar Martias Wanto.

Ketua Fraksi PBB, Hanura Bberkarya Noveri Edios mengatakan, kita sangat mendukung apa saja langkah positif dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Demi kebaikan dan keselamatan kita bersama. “Mari kita saling mendukung dalam menghadapi wabah pandemi covid-19 ini,” harap Noveri.

Tambahan Kasus Agam
Tiga dari 47 orang petugas Puskesmas Baso dan satu orang dari Puskesmas Lasi yang diulang pemeriksaan swab-nya di Labor Unand Padang dinyatakan positif Covid-19.

Hasil pemeriksaan tersebut diterima secara resmi, Kamis (7/5). Ke-47 orang yang diulang pemeriksaannya ini merupakan hasil tracing dari PDP “AG” warga Koto Baru Baso Agam yang diambil sejak tanggal 4 Mei yang lalu. Keempat orang yang dinyatakan positif yaitu JM, MZ, RY, dan SS. Sedangkan 25 orang dinyatakan negatif, selebihnya atau 18 orang dinyatakan inkonklusif dan invalid sehingga perlu diulang lagi.

Bupati Agam, Indra Catri meminta kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam agar segera mengantarkan keempat orang petugas yang dinyatakan positif ini ke Padang dan langsung diisolasi ke Karantina Propinsi di BPSDM Padang Besi.

Tambahan Sumbar
Sampai Jumat (8/5) sekitar pukul 16.00 WIB, total 270 warga Sumbar terinfeksi covid-19. Terjadi penambahan 18 orang lagi. Sembuh bertambah 5 orang, sehingga total sembuh 46 orang, meninggal dunia bertambah 1 orang sehingga jumlah 17 orang.

Kepala Biro Humas Sumbar, selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menyebutkan, pertambahan sebanyak 18 orang warga Sumbar positif terinfeksi covid-19 hari ini berdasarkan hasil swab test laboratorium fakultas kedokteran Unand yang dipimpin oleh Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc dan Balai Veteriner Bukittinggi. Sebarannya, Kota Padang 13 orang, Padangpanjang 3 orang, Bukittinggi 1 orang dan Kota Payakumbuh 1 orang.

Yang dinyatakan di Padang, wanita 15 tahun, warga Ketaping, pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Pria 45 tahun, warga Ketaping, pedagang, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Wanita 15 tahun, warga Ketaping, pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

“Pria 55 tahun, warga Kurao, pegawai swasta, terinfeksi dengan pembeli dagangan di rumah, meninggal dunia. Wanita 86 tahun, warga Mata Air, Padang Selatan, tidak bekerja, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, dirawat di RSUD Rasidin Padang. Pria 44 tahun, warga Parak Laweh, Lubeg, bekerja di HPI PT Pelindo, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri,” sebutnya.

Lalu ada wanita 39 tahun, warga Purus, Padang, Barat, IRT, terinfeksi karena suami berjualan di Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri. Pria 44 tahun dan 34 tahun, warga Mata Air, bekerja di PT Pelindo, terinfeksi dengan teman yang pulang dari Jakarta 29 Maret 2020, penanganan isolasi mandiri.

“Ada pria 37 tahun, warga Lubuk Kilangan, anggota Polri, terinfeksi karena pulang dari Sukabumi dan kontak dengan keluarga salah seorang tenaga kesehatan puskesmas Tarusan, dengan penanganan isolasi mandiri. Pria 60 tahun, warga Pemancungan, wiraswasta, dengan penanganan isolasi mandiri. Pria 17 tahun, warga Pemancungan, pelajar, dengan penangan isolasi mandiri. Wanita 26 tahun, warga Kampung Jua, bekerja sebagai tenaga kesehatan, penanganan isolasi mandiri,” katanya.

Di Padangpanjang, balita umur 2 tahun, warga Kampung Manggis, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, dirawat di RSUD Padangpanjang. Wanita 69 tahun, warga Kampung Manggis, seorang ibu rumah tangga, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, dirawat di Dinkes Padangpanjang. Pria 66 tahun, warga Kampung Manggis, pedagang, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, dirawat di Dinkes Padangpanjang.

“Di Bukittinggi, wanita 23 tahun, warga Mandiangin, mahasiswa, pulang dari Jakarta Selatan 10 hari yang lalu, dirawat di RSUD Dr Achmad Mochtar. Di Kota Payakumbuh, pria 28 tahun, warga Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo, pegawai Swasta, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri,” kata Jasman. (pry)

Exit mobile version