Nasib 11 Nelayan Pessel masih Misterius

Pencarian Gunakan Helikopter dan Kapal Perang
PESSEL, METRO–Hingga pencarian hari kelima, 11 nelayan hilang akibat dua kapal bagan diterjang badai di perairan muaro Air Haji, Kecamatam Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan sejak Rabu (28/1) lalu, hingga saat ini masih belum ditemukan. Bahkan, Minggu (2/2), tim gabungan melakukan pencarian dengan menggunakan helikopter dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Selain melakukan penyisiran di permukaan laut, tim juga juga menurunkan regu penyelam menyisir bawah laut pada titik-titik tertentu yang dicurigai. Tidak hanya itu saja, areal pencarian juga akan diperluas hingga ke Kepulauan Mentawai. Meski begitu, keberadaan 11 nelayan awak dari kapal bagan KMP Mitra Utama dan Kasih Ibu yang hilang masih menjadi misteri.
Sebelas nelayan tersebut yang sampai saat ini belum ditemukan diketahui bernama Izal, Engki, Endi, Iwil, Anto, Si Il, Oyon, Muamat, Kimun, Idit, Si Al. Sementara, proses pencarial melibatkan SAR Padang, BPBD Pessel, Pol Airut, TNI AL, Pos SAR Muko – Muko, Kantor SAR Bengkulu, Orari Pessel, Lantamal II, Basarnas Kota Padang, KN Tengiri Perikanan dan Nelayan.
Kasi Ops Basarnas Padang, Andil rahman menerangkan bahwa pada hari kelima ini, pihaknya bersama regu penyelam Basarnas Provinsi Sumbar melakukan penyelaman pada titik tenggelamnya kapal Restu Ibu. Berdasarkan hasil penyelaman di laut, bangkai kapal yang tenggelam sudah ditemukan, tetapi korban yang hilang belum.
“Sudah tidak ada lagi bentuk kapalnya, body kapal tidak ada kapal, papan nama kapal tidak ada. Yang ada hanya kerangkanya. Belum ada ditemukan tanda – tanda baru. Kita akan terus berupaya melakukan pencarian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditemukan,” ungkap Andil Rahman.
Sementara itu Randi pemilik kapal Restu Ibu yang ikut dalam rombongan penyelam Basarnas, jika ciri – ciri sayap kapal berwarna orange dan biru. Sesuai yang disampaikan anggota penyelam, bangkai kapal itu merupakan kapal Restu Ibu.”Itu memang benar kapal kami,” ungkap Randi.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni mengatakan, tim gabungan saat ini memfoskuskan pencarian terjadap korban. Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit beberapa hari yang lalu telah dating ke lokasi, sehingga hari ini (kemarin red) tim gabungan dari Sumbar, AL, Basarnas dam BPBD ikut membantu melakukan pencarian.
“ Kita apresiasi seluruh tim gabungan, apalagi dari Muko – Muko dan Bengkulu ikut gabung melakukan pencarian. Kita berharap agar tim terpadu tetap fokus melakukan pencarian, dan segera dapat menemukan nelayan tersebut,” kata bupati. Kehadiran tim Basarnas dari Provinsi Sumbar, TNI, Lantamal, dan juga dari Basarnas Mukomuko, menambah semangat tim dalam melakukan upaya pencarian,” kata Hendrajoni.
Hendrajoni mengingatkan kepada nelayan, serta pemilik kapal agar menyiapkan rompi pelampung sebagai alat untuk safety para ABK. Sehingga, ketika terjadi insiden, para ABK masih bisa bertahan menunggu penyelamatan. “Hal itu juga mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapanpun ketika berada di laut,” ujarnya.
Terpisah, Kepala BPBD Provinsi Sumatera Barat Rusmainur mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumbar dan Kabupaten Pesisir Selatan akan serius dalam pencarian 11 orang nelayan. Hingga kini tim gabungan terus melakukan pencarian,
“Nantinya penyisiran akan diperlebar 30 kilometer meter ke arah selatan dan 30 meter ke arah utara. Pada masyarakat, serta para nelayan jika menemukan sesuatu petunjuk, diimbau untuk segera melakukan koordinasi denga pos SAR di Air Haji. Agar, segera dilakukan tindak lanjut seceptnya. Beberapa hari ke depan pencarian tetap akan di lakukan oleh tim gabungan,” pungkasnya. (rio)

Exit mobile version