Tergelincir, Istri Penjaga Pintu Bendungan Hanyut. Suami sempat Menarik tapi Terlepas

PADANGPANJANG, METRO – Tragis. Hendak menyeberangi sungai bersama suaminya, Heri Murni (37) tergelincir jatuh ke dalam sungai dan kemudian hanyut terbawa arus air di bendungan Batu Tagak, Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur, Senin (27/1) sekitar pukul 16.30 WIB. Kejadian itu sontak membuat masyarakat setempat berbondong-bondong datang untuk melakukan pencarian.
Namun, korban baru ditemukan dalam kondisi tewas mengambang sekitar 2 kilometer dari lokasi korban terjatuh keesokan harinya, Selasa (28/1) sekitar pukul 10.00 WIB di aliran Sungai Lubuk Baru, Jorong Ladang Laweh, Nagari Batipuh Baruah.
Kepala BPBD Kesbangpol Padang Panjang Marwilis mengatakan korban merupakan warga daerah Batu Tagak yang biasa melintasi bendungan Batang Air Simpai Baruak. Informasinya, suami korban bekerja menjaga pintu air bendungan.
“Di lokasi itu korban terpeleset lalu hanyut terbawa arus. Korban sudah berhasil ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Jarak lokasi penemuan sekitar 2 kilometer. Setelah itu, jasad korban dievakuasi ke rumah sakit lalu diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan,” katanya.
Marwilis menjelaskan, selain tim gabungan daerah, tim Basarnas Provinsi juga datang membantu penemuan korban.
“Berkat kerja keras tim yang juga dibantu warga setempat, baik warga Nagari Jaho, Ladang Laweh, Tambangan dan sekitarnya, korban berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan dibawa ke RSUD Padangpanjang,” sebut Marwilis.
Sementara itu, Petugas Linmas Nagari Jaho, Syafrizal mrngatakan, informasi dari warga setempat, kejadian naas tersebut berawal ketika korban bersama suaminya Supendi (40) hendak kembali pulang ke rumahnya dan menyeberangi bendungan Batang Pekah. Saat menyeberang bendungan itulah korban tergelincir jatuh ke dalam sungai.
“Tangan Murni sempat menggapai tangan suaminya dan spontan berusaha menarik tangan korban. Namun, usaha itu sia- sia, genggaman tangan suaminya lepas, korban pun terseret arus sungai, “ kata Syafrizal.
Melihat istrinya terseret arus, Supendi sontak berteriak minta tolong pada petani lainnya. Teriakan Supendi membuat warga setempat mendatangi lokasi sekaligus memberitahu warga lainnya untuk menyelamatkan korban.
“Arus begitu besar, warga harus berusaha menyisiri aliran sungai Batang Pekah untuk menemukan korban. Tak berlangsung lama, Tim gabungan BPBD Padangpanjang dengan unit perlengkapan datang ke lokasi kejadian melakukan pencarian hingga mayat korban ditemukan,” ungkap lanjut Syafrizal yang juga ikut melakukan pencarian korban.
Waspada
Terpisah, Kapolres Padangpanjang AKBP Sugeng Hariadi, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menyikapi cuaca yang belakangan ini sering terjadi hujan sehingga menjadi pemicu terjadinya longsor, arus sungai meningkat signifikan dan banjir di sejumlah titik.
“ Waspadai kondisi lingkungan tempat tinggal masing masing. Jika ada kondisi yang dinilai mengkhawatirkan segera laporkan kepada petugas agar segera ditindak lanjuti, “ sebut Sugeng Hariadi, seraya memberikan apresiasi pada masyarakat setempat yang ikut berjibaku melakukan pencarian korban hingga ditemukan.
Lebih lanjut, Sugeng berpesan pada keluarga korban, untuk dapat bersabar menghadapi musibah yang dialami. “Semoga keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ujar Sugeng. (rmd)

Exit mobile version