HELAT, Porwil X Sumatera Bengkulu 2019 resmi berakhir, Sabtu (9/11). Alek multi iven se Sumatera tersebut ditutup Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Pada gelaran empat tahunan ini kontingen Sumbar finish di posisi keempat dengan perolehan medali 23 emas. Di mana posisi pertama Riau, Sumut dan Bengkulu.
Pada penutupan tersebut langsung PB Porwil menyerahkan bendera Porwil ke Aceh, sebagai penyelenggara Porwil berikutnya tahun 2023 mendatang. Sehingga pupus sudah kalau alek olahraga empat tahunan itu dilaksanakan di Sumbar.
Maka, nada kekecewaan dari kontingen Sumbar, karena bendera Porwil XI Sumatera 2023 diserahterimakan ke kontingen Aceh. Sementara, sebelumnya Porwil 2023 drencanakan bakal dihelat di Ranah Minang Sumbar. Namun, beralihnya bendera Porwil ke Tanah Rencong Aceh tersebut juga membuat kecewa perantau Minang yang ada di Bumi Raflesia Bengkulu.
Disayangkan juga, katanya Porwil 2023 sedianya direncanakan di Sumbar beralih ke Tanah Rencong Aceh, begitulah nada kecewa Harmen Koto, salah seorang perantau Minang yang sudah puluhan tahun menetap di Kota Bengkulu itu
Padahal, jika Porwil dilaksanakan di Sumbar tidak saja meningkatkan sarana dan prasarana sektor olahraga, juga akan berdampak terhadap sektor ekonomi masyarakat Sumbar. Tapi, sayang hajat menggelar Porwil 2023 di Sumbar hanya tersandung minusnya lintasan atletik di Sumbar. Tapi, Ironi juga ya masa lintasan atletik di Kota Padang dan Sumbar umumnya tidak ada.
Namun, di sisi lain jika terjadi kolaborasi yang harmonis antara Pemprov Sumbar, legislatif provinsi dan KONI Sumbar, tak mustahil bisa menyeret alek Porwil tersebut ke Sumbar. Namun, ironi, jelang penutupan Porwil itu ada pejabat Pemprov Sumbar, hanya sekadar cigok-cigok jamua saja (jemuran-red). Lalu, kembali menghilang ke Padang. Termasuk kepala daerah Kota Padang, juga hanya sekejap saja.
Padahal, jika ada keharmonisan ketiga komponen tadi tidak ada yang mustahil. Toh, sandungan terkait lintasan atletik, bukanlah hal mustahil bisa dibangun. Apalgaiu, Porwil XI dilaksanakan tahun 2023 mendatang. Sehingga pembangunan Main Stadion Sumbar di Lubuk Alung Padangpariaman tentu sudah rampung pembangunannya. Sehingga bisa saja lintasan atletiknya.
Selain itu juga tak menutup kemungkinan lintasan atletik bisa dibangun di Stadion GOR Agus Salim Padang. Toh, sarana olahraga yang dibangun untuk helat MTQ nasional 1983 milik Pemprov Sumbar. Namun, semua itu tidak terlepas dari memajukan sektor olahraga di Kota Padang khususnya dan Sumbar umumnya.
Kontingen Sumbar hanya finish di posisi keempat dengan total perolehan 83 medali, yang terdiri dari 23 emas, 30 perak dan 30 perunggu. Sedangkan, juara umum dibawa pulang ke tanah lancang kuning oleh kontingen Riau, dengan perolehan sebanyak 95 medali. Dengan rincian 35 medali emas, 23 perak, dan 37 medali perunggu.
Diposisi kedua, diraih kontingen Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan perolehan medali sebayak 67 medali, yang terdiri dari 25 medali emas, 16 medali perak, dan 26 medali perunggu.
Posisi ketiga disusul oleh tuan rumah, yakni Provinsi Bengkulu dengan perolehan 56 medali. Dengan rincian yakni 25 medali emas, 13 perak, dan 18 medali perunggu dan posisi keempat ditempati kontingen Sumbar. Jika melihat peringkat, Sumbar sama dengan peringkat Porwil IX Sumatera Bangka Belitung (Babel) 2015 silam.
Namun, Jumlah perolehan medali emas pada Porwil Bengkulu meningkat dibandingkan di Babel. Di Porwil Bengkulu, kontingen Sumbar mendulang 23 emas, sedangkan di Babel hanya 20 emas. Padahal, jika ditilik dari sisi anggaran Porwil Bebel 2015 kontinngen Sumbar didukung budget Rp23 miliar. Sementara, di Porwil Bengkulu 2019 hanya dipasok senilai Rp15 miliar. Ironinya, jelang keberangkatan ke Bumi Raflesia sempat terjadi kontak fisik jotos – jotosan.
Artinya, jika menilik dari target yang diusung KONI Sumbar, yakni memperbaiki peningkatan, agak tidak tercapai. Sebab, peringkat Sumbar di Porwil Bengkulu sama dengan Porwil Babel 2015. Tapi, walaupun gagal memperbaiki peringkat, namun bisa memperta.
Artinya, jika menilik dari target yang diusung KONI Sumbar, yakni memperbaiki peningkatan, agak tidak tercapai. Sebab, peringkat Sumbar di Porwil Bengkulu sama dengan Porwil Babel 2015. Tapi, walaupun gagal memperbaiki peringkat, namun bisa mempertahankan peringkat keempat. Karena kata pepatah, mempertahankan tidak semudah merebut. (**)