Seorang ibu menggendong anaknya di RS Pasaman, yang diduga karena kabut asap.
PASAMAN, METRO–Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pasaman Desrizal dan Direktur RSUD Lubuksikaping Hidayah, kompak membantah kalau Salsabila Nadifa, bayi berusia 3 bulan, asal Hutanauli, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, tewas karena pengaruh asap.
Desrizal malah menyebut kalau ada dugaan, anak Asmarani (23) dan Gusrizal (29), meninggal karena penyakit yang diderita sejak lahir. Bukan, akibat terpapar kabut asap, sebagaimana diberitakan sebelumnya. “Bayi tersebut sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit pernapasan. Itu berdasarkan hasil diagnosa dokter puskesmas. Ditambah lagi, pada bulan September lalu, anak itu pernah membawa bayinya berobat ke RSUD dengan keluhan nafas berbunyi sejak lahir,” kata Hidayah.
Dikatakan, Salsabila, mengalami penyumbatan saluran pernapasan atau socktseptik dan aspirasi pneumoni atau mati nafas. Bayi, itu kata Hidayah, sudah ada infeksi sebelumnya sehingga kena ke otak mengakibatkan anak kejang. ”Setalah didalami, akibat meninggalnya bayi tersebut secara medisnya karena adanya shockseptic, dan aspiration pneumonia, yang telah dideritanya sejak berusia satu bulan,” ungkap Hidayah.
Dikatakan, bahwa dalam bahasa awamnya penyebab kematian bayi tersebut adalah terjadi penyumbatan saluran pernafasan, sehingga terjadi kejang hingga sampai ke otak. Ia menambahkan, sebab itu, kematian bayi tersebut, yang sebelumnya diduga akibat kabut asap, juga tidak bisa dipastikan apakah benar karena kabut asap yang terjadi didaerah ini, atau karena riwayat penyakit yang telah dideritannya sejak lahir.
Desrizal, menyatakan, ISPA merupakan 10 penyakit terbanyak di Pasaman, tidak hanya saat ada kabut asap, namun juga ketika tidak terjadi kabut asap, sebab itu, ISPA tidak bisa hanya dikaitkan dengan kabut asap. ”Dari data yang kita miliki, jumlah warga terjangkit ISPA di Pasaman sejak Juli sebanyak 972 orang pasien, Agustus 916 pasien dan September 915 orang,” ungkap Desrizal.
Sebelumnya, pada Kamis, diberitakan, bahwa Salsabila Nadifa, berusia tiga bulan, warga Hutanauli, Nagari Tarung-Tarung, Kecamatan Rao, meninggal dunia, yang diduga akibat terpapar kabut asap, setalah dirawat selama sepuluh menit di RSUD Lubuk Sikaping. Seorang Dokter di RSUD Lubuk Sikaping, Dr Khairunnisa, Kamis (23/10) menjelaskan, ada masalah di paru-paru bayi.
Sebelum dibawa ke RSUD tersebut, Salsabila Nadifa dibawa keluar oleh ibunya di saat daerahnya tinggal diselimuti asap pekat, yang merupakan kabut asap kiriman, dimana pada Kamis (21/10) ada pada level berbahaya. Keluarga menyebut kalau kondisi anaknya normal sejak lahir. (y)