ilustrasi
PASBAR, METRO–Bejat nian perbuatan seorang mamak berinisial DM (40) ini. Betapa tidak, dia sengaja merenggut kesucian Bunga (12) – nama samaran yang merupakan kemenakannya sendiri, Selasa (15/10) lalu di rumahnya di Jorong Huta Tongga, Nagari Rabijonggor, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
“Untuk sementara ini, pelaku DM sudah kita tangkap dan diamankan di Mapolsek Gunung Tuleh Pasbar,” kata Kapolres Pasbar, AKBP Toto Fajar Prasetyo didampingi Kasat Reskrim, AKP Arie Sulistyo Nugroho kepada POSMETRO Jumat malam.
Dikatakan Toto, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pelaku yang merupakan mamak kandung korban sengaja melakukan tindakan tercela tersebut kepada kemenakan yang seharusnya dilindungi dan dibina. “Namun, entah apa yang ada di benak DM, sehingga memperkosa Bunga,” ujar Toto.
Menurut Toto, kejadian itu berawal saat Bunga mendatangi rumah DM untuk bermain, namun saat itu istri DM tidak ada di rumah. DM yang tergiur dengan kemolekan tubuh kemenakannya tersebut lantas mengajak Bunga masuk ke kamarnya. Saat diajak sang mamak, Bunga hanya manut karena tidak berdaya melawan kekuatan mamak rutiang tersebut.
Karena itu, dengan leluasa DM menidurkan Bunga di atas kasurnya dan kemudian langsung menciumi Bunga. Tidak sampai disitu saja, DM pun mulai beringas dan mempreteli semua pakaian yang dikenakan oleh kemenakannya tersebut. Bunga berusaha melawan dan meronta, tapi masih kalah tenaga.
Saat berusaha mencabuli, Bunga merasa kesakitan dan menjerit sejadinya. Teriakan Bunga pun didengar oleh tetangga sekitar. “Warga bersama-sama mendatangi rumah DM dan langsung memergokinya saat itu,” ujar Arie.
Melihat kejadian tersebut, DM masih berusaha mengelak dan berkilah kalau perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Warga yang tidak percaya langsung melaporkan DM ke Mapolsek Gunung Tuleh dan tidak berapa lama setelah itu, DM ditangkap anggota Polsek Gunung Tuleh.
“Saat ini dia sudah meringkuk di sel tahanan dan akan mendapatkan pasal yang berat karena perbuatannya tersebut,” tukas Arie. (end)