Warga menyaksikan evakuasi korban banjir bandang di Malalak Agam.
AGAM, METRO–Petugas kepolisian akhirnya menutup lokasi Air Terjun Lakuak Tamiang untuk umum, Jumat (16) pagi. Penutupan itu dilakukan pascaterjadinya peristiwa hanyutnya 9 pelajar oleh air bah yang datang tiba-tiba. Tak bisa dipastikan, kapan objek wisata yang sedang populer itu dibuka lagi.
Penutupan dilakukan langsung oleh Kapolsek IV Koto AKP Hendra Rerstuadi. Lokasi air terjun dipasangi garis polisi. “Untuk sementara lokasi itu kita tutup, sampai ada kata sepakat antara pemuka nagari dan birokrasi setempat,” terang Kapolsek AKP Hendra.
Kabarnya, penerapan standar keamaan menjadi syarat mutlak, jika perangkat nagari mau membuka kembali objek wisata itu untuk umum. “Kita sifatnya menunggu saja. Kalau prosedurnya sudah duduk, akan dibuka kembali. Keselamatan pengunjung nomor satu,” kata Kapolsek. Sembilan pengunjung hanyut terseret air bah, seorang di antaranya ditemukan tewas.
Kamis sore, 9 pelajar dihanyutkan air bah. Satu pelajar bernama Monalisa asal Padusunan Padangpariaman, yang merupakan siswi SMAN 2 Padangpariaman diketahui meninggal. Sedangkan delapan orang lainnya selamat, walaupun dua orang di antaranya sempat pingsan.
“Monalisa paling akhir ditemukan tim gabungan BPBD Agam, unsur muspika Kecamatan Malalak, tim Padangpariaman, serta masyarakat setempat,” kata Yunaidi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam. Korban selamat adalah Yesi Novita Ananda, Ismayeni, M Reda, Adi, Randu, dan Waldi Novita, Jupri Gusneldi serta Srinovita.
Kejadian berawal ketika kesembilan siswa salah satu SLTA di Padangpariaman, sedang asyik mandi-mandi. Di waktu bersamaan, turun hujan lebat. Sekitar pukul 17.00, tiba-tiba datang air bah dari atas air terjun. Tak ayal, kesembilan pengunjung ini tersapu galodo hingga terpencar satu sama lainnya.
Para korban ini terseret hingga 1 km. Awalnya, ditemukan enam korban dalam keadaan selamat. Sedangkan tiga orang lagi, belum diketahui nasibnya. Tim gabungan pun melakukan penyisiran di bantaran sungai tempat mereka mandi.
Barulah sekitar pukul 20.00, tim menemukan dua orang lagi dalam keadaan pingsan. Tak lama setelah itu, ditemukan Monalisa dalam keadaan tak bernyawa.
“Informasi rombongan ini hanyut kita dapatkan dari warga yang tinggal tidak jauh dari tempat pemandian tersebut. Jarak tempat pemandian tersebut dari jalan raya Malalak lebih kurang 3 km. Saat ini, tim masih melakukan perjalanan ke luar untuk membawa korban ke luar dari lokasi pemandian untuk dibawa ke rumah sakit terdekat,” kata Yunaidi.
Wali Nagari Malalak Selatan, Amir Koto ketika dihubungi tadi malam, mengatakan ratusan warga dan tim gabungan bahu membahu melakukan pencarian terhadap korban. “Rata-rata pengunjung sore tersebut berusia remaja, termasuk korban yang terperangkap,” katanya. (wan)