“Aisyiyah masuk di dalamnya karena pada tahun 1917, Aisyiyah berdiri untuk memperjuangkan eksistensi perempuan dalam bidang politik, pendidikan, ekonomi, dan sosial,” ujar Kapolri.
Selain itu, Kapolri menjelaskan tentang upaya Polri dalam memberikan ruang lebih besar bagi Polwan untuk berkarier. Dalam sambutannya, Kapolri menekankan bahwa Polri memberikan kesempatan yang sama bagi semua anggota, baik pria maupun wanita.
“Kami telah menerbitkan Perkap Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengarustamaan Gender di Lingkungan Polri. Kami memberikan ruang seluas-luasnya untuk wanita ataupun Polwan berkarier baik di bidang operasional maupun staf,” ujar Kapolri.
Kapolri juga menambahkan bahwa saat ini sudah ada enam Polwan berpangkat Brigjen, dan berharap lebih banyak Polwan yang bisa mencapai posisi tertinggi di Polri, termasuk menjadi Kapolri. “Harapan kita ke depan, Indonesia bisa memiliki Kapolri wanita,” tegas Kapolri.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri juga mengumumkan pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO), yang kini dikembangkan setelah diterbitkannya Perpres No. 20 Tahun 2024.
Kapolri berharap pembentukan direktorat ini dapat meningkatkan penanganan isu-isu yang melibatkan perempuan dan anak. “Penanganan khusus terkait perempuan dan anak ini tidak bisa sembarangan dilakukan oleh Polki karena memang ada hal-hal yang harus dijaga dan ini hanya bisa dilakukan oleh perempuan,” ujar Kapolri, mengakhiri sambutannya. (jpg)
Komentar