PADANG, METRO–Sepanjang tahun 2024, Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumatra Barat (Sumbar) berhasil menangkap 22 tesangka penyalahgunaan narkoba. Dari puluhan tersangka itu, BNN menyita barang bukti berupa 1,2 Kg sabu dan 766 Kg.
Hal itu diungkap Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi dalam rilis kinerja setahun pada Selas (24/12). Menurutnya, kasus kejahatan narkoba, BNNP Sumbar hanya berfokus pada pengungkapan sindikat narkoba secara komprehensif dan tidak menangkap penyalahguna narkoba.
“Pada 2024 kita berhasil mengungkap empat jaringan sindikat narkotika. Peredaran sabu-sabu yang diungkap menurun pada 2024 dibandingkan dengan 2023. Pada 2023 kamimenyita 2,1 Kg sabu-sabu. Sementara itu, jumlah peredaran ganja yang diungkap pihaknya naik pada 2024 daripada 2023. Pada 2023 kami menyita 37,47 Kg ganja,” jelas Brigjen Pol Ricky.
Dikatakan Brigjen Pol Ricky, dari total pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan, ada tiga kasus paling menonjol. Pertama, pada Februari 2024 pihaknya mengungkap penyelundupan 946,82 gram sabu-sabu dari Riau. Penyelundupan itu dikendalikan seorang narapidana di Padang. Barang tersebut disimpan di beberapa gudang di Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan.
“Kedua, pada April 2024, BNNP Sumbar mengungkap peredaran 141,7 Kg ganja dari Mandailing Natal, Sumatra Utara. Ketika itu pihaknya menangkap seorang polisi berpangkat Aipda, kurir ganja tersebut. Kami juga menangkap pengendali dan pemodal peredaran ganja itu, yang merupakan warga binaan di Lapas,” ujar Brigjen Pol Ricky.
Ketiga, ungkap Brigjen Pol Ricky, pada Oktober 2024 BNNP Sumbar dan Bea Cukai mengungkap sindikat pengedar ganja antarprovinsi Aceh, Sumut dan Sumbar. Dari pengungkapan kasus itu, pihaknya menemukan barang bukti ganja yang jumlahnya sangat banyak yaitu 624 Kg.
“Sumbar tidak hanya menjadi jalur perlintasan sabu-sabu, ganja, dan pil ineks dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, tetapi telah menjadi pasar yang menjanjikan bagi pengedar narkotika untuk diedarkan di Sumatera Barat. Di samping itu, Sumatera Barat menjadi pemasok narkotika untuk provinsi lain,” tuturnya.
Untuk memberantas peredaran narkotika, kata Brigjen Pol Ricky, BNNP Sumbar terus melakukan operasi 24 jam tiap hari sepanjang tahun tanpa terputus. Sementara itu, untuk mendeteksi orang yang positif narkoba, BNNP Sumbar pada 2024 memeriksa urin 197.862 orang. Ricky mengatakan bahwa dari pemeriksaan tersebut diketahui 1.405 orang positif narkoba.
“Sebagai upaya untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, BNNP Sumbar pada 2024 membentuk sepuluh desa bersinar. Desa bersinar merupakan program prioritas nasional yang dilaksanakan oleh BNNP Sumbar. Kami berharap melalui kegiatan itu kesadaran akan peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa terbangun dari lingkungan paling bawah, yaitu desa (nagari),” ujar dia.
Selain itu. Kata Brigjen Pol Ricky, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat agar tetap merayakan Natal 2024 dan libur tahun baru 2025 dengan aktivitas yang positif dan tidak berlawanan dengan hukum untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam momentum Nataru.
“Hari ini, kami dengan bidang Pemberantasan akan memasang peringatan-peringatan di tempat hiburan malam yang ada di Kota Padang, sehingga bisa menjadikan peringatan bagi pengunjung agar tidak menggunakan narkotika,” tutupnya. (rgr)
Komentar