SIJUNJUNG, METRO–Sejumlah rumah warga di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, rusak akibat diterjang bencana banjir bandang pada Senin (11/11) sekitar pukul 22.30 WIB.
Banjir bandang yang melanda lima nagari di Kecamatan Sumpur Kudus disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Senin sore, sehingga air di Sungai Batang Unggan dan Batang Sumpu meluap.
Selain menerjang rumah warga dan fasilitas umum, banjir bandang juga juga merendam ratusan hektare sawah dan perkebunan warga serta sejumlah infrastruktur lainnya yang ada di daerah itu.
Kepala BPBD Sijunjung Henry Chaniago menjelaskan, hingga kini pendataan secara rinci masih dilakukan untuk lima nagari yang terdampak bencana banjir bandang.
“Data sementara yang kita peroleh, bencana banjir bandang melanda empat nagari, yakni Nagari Unggan, Silantai, Sumpur Kudus dan Mangganti. Sedangkan Nagari Sumpur Kudus Selatan masih dilakukan pendataan,” tuturnya, Selasa (12/11).
Henry Chaniago mengatakan hingga kini personel gabungan dari BPBD, Kecamatan, TNI, Polri serta pihak pemerintahan Nagari sampai kepala jorong masih melakukan pendataan rinci, serta membantu penanganan pasca bencana di lokasi kejadian.
“Saat ini air sudah surut, meskipun demikian warga setempat masih waspada dan khawatir jika hujan deras masih berpotensi turun hari ini. Begitu juga sejumlah personel juga dikerahkan untuk membantu warga,” terangnya.
Dijelaskan Henry Chaniago, berdasarkan data yang diperoleh, nagari yang paling parah terdampak banjir adalah Nagari Unggan, Silantai dan Mangganti.
“Data sementara jumlah keluarga yang jadi korban banjir di Nagari Unggan sebanyak 153 KK, Nagari Silantai 146 KK, Nagari Sumpur Kudus 76 KK, Sumpur Kudus Selatan 45 KK dan Nagari Mangganti saat ini belum ada data masuk, karena petugas masih di lapangan. Begitu juga infrastruktur lainnya masih di data,” tuturnya.
Henry Chaniago menuturkan, bencana banjir bandang yang melanda di daerah tersebut mengejutkan masyarakat setempat karena terjadi dengan cepat dan tiba-tiba. “Banyak warga yang tidak menyadari banjir akan menerjang daerah tersebut, karena terjadi pada malam hari dan sungai meluap dengan cepat,” sebutnya.
Meski tidak terdapat korban jiwa, namun kejadian banjir yang terjadi pada Senin (11/11) kemarin merupakan kejadian paling parah sejak beberapa tahun terakhir. Pemkab Sijunjung juga telah menerjunkan sejumlah personel serta menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak bencana.
“Sejumlah OPD mendampingi PJs Bupati Sijunjung turun ke lokasi dan melihat langsung kondisi pasca bencana. Sejumlah personel juga telah dikerahkan serta penyaluran logistik untuk masyarakat yang terdampak. Selain itu kita juga mendirikan dapur umum di lokasi kejadian,” tambahnya. (ndo)