Angka Pengangguran di Sumbar Turun, Program Gubernur Mahyeldi Berhasil Optimalkan Serapan Tenaga Kerja

JOB FAIR— Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah meninjau stand perusahaan peserta job fair yang digelar Disnakertrans Sumbar di UNP beberapa waktu lalu.

PADANG, METRO–Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) dibawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy telah melakukan berbagai upaya meningkatkan peluang kerja bagi ang­katan kerja, sekaligus un­tuk menurunkan angka pengangguran di Sumbar.

Berbagai upaya yang dilakukan berhasil mem­buat jumlah serapan tena­ga kerja di Sumbar terus mengalami peningkatan selama 4 tahun terakhir.

“Serapan tenaga kerja di Sumbar terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2021, serapan tenaga kerja kita 2.581.444, tahun 2022 meningkat menjadi 2.688.164, tahun 2023 ber­tambah menjadi 2.844.925, dan pada tahun ini 2.907.450,” sebut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, di Padang, Minggu (22/9).

Ia mengatakan, pe­ningkatan serapan kerja ini berhasil dilakukan dengan memaksimalkan berbagai program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja. Seperti pelaksanaan job fair (bursa kerja) dan sosialisasi informasi pasar kerja, kegiatan pemaga­ngan dalam negeri maupun luar negeri serta melalui program penempatan te­naga kerja di perusahaan di Sumbar, luar Sumbar, bahkan di luar negeri.

“Data menunjukkan, berbagai program terse­but sukses menurunkan persentase pengangguran terbuka (TPT) di Sumbar dari tahun ke tahun.  Di tahun 2021, TPT 6,52 per­sen, tahun 2022 turun men­jadi 6,28 persen, di tahun 2023 kembali turun menjadi 5,95 persen, dan kita ber­harap  tahun 2024 ini juga semakin menurun,” terang Mahyeldi.

Ia menyebutkan, per­tumbuhan wirausahawan baru di Sumbar dalam tiga tahun terakhir juga cukup pesat, totalnya lebih ku­rang 113.759 wirausaha­wan. Jumlah itu melampaui target  yang sebelumnya telah ditetapkan, yakni sebanyak 100.000 entrep­renuer baru. Bertam­bah­nya wirausahawan baru tersebut dinilai juga dapat berdampak terhadap pe­nurunan tingkat pengang­guran di Sumbar.

“Seandainya dari 113.759 wirausahawan ini, setengah­nya bisa terus berkembang, lalu mereka dapat mem­pekerjakan lima orang da­lam setiap usaha yang dija­lankan. Coba hitung be­rapa banyak tenaga kerja yang terserap. Belum lagi dari eksportir-eksportir ba­ru yang terus bermun­culan, mereka yang telah berhasil ekspor, tentu juga mem­pekerjakan banyak orang. Ini juga banyak me­nyerap tenaga kerja  di Sumbar,” ungkap Mahyeldi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumbar, Nizam Ul Muluk  menyebutkan dalam me­nurunkan tingkat peng­ang­guran terbuka di Sum­bar, pihaknya terus berupaya menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang tepat untuk mengisi kebu­tuhan di dunia kerja. Setiap tahun dilaksanakan pen­didikan dan pelatihan ber­basis kompetensi pada Balai Latihan Kerja (BLK) se-Sumbar.

“Pada tahun 2024 seba­nyak 2.921 tenaga kerja mendapatkan pelatihan kompetensi dengan ber­bagai keterampilan, soft skill yang dibutuhkan dunia kerja di BLK se-Sumbar dan lembaga pelatihan kerja swasta. Dengan kompe­tensi dan keahlian yang di­miliki dari pelatihan, tama­tannya tidak hanya sema­kin mudah mendapatkan pekerjaan, tapi juga bisa membuka usaha sendiri yang berdampak terhadap serapan tenaga kerja,” terangnya.

Ia menyampaikan, se­tiap tahun angkatan kerja di Sumbar juga terus ber­tambah. Berdasarkan data Pembuatan Kartu Pencari Kerja (AK1) dari Informasi Pencari Kerja (IPK) yang dilakukan tenaga kerja di kabupaten/kota, pada ta­hun 2021 jumlah angkatan kerja di Sumbar 4.077.629 orang. Tahun 2022 (4.138.949 orang), tahun 2023 (4.344. 987 orang), dan tahun 2024 (4.381.230 orang).

Untuk menyambung­kan antara penyedia pe­kerjaan dengan para pen­cari kerja, Pemprov Sum­bar juga se­tiap tahunnya melaksa­nakan kegiatan job fair. “Job fair dilaksanakan bertujuan untuk mem­beri­kan akses informasi ten­tang berbagai peluang ker­ja kepada para angkatan kerja yang belum menda­patkan pekerjaan,” ung­kapnya.

Pada tahun 2024, Nizam Ul Muluk menyebutkan Dis­nakertrans Sumbar me­ngadakan kegiatan job fair bekerja sama dengan Ke­menterian Tenaga Kerja (Ke­menaker) dan Universitas Negeri Padang (UNP) di Auditorium UNP Kampus Air Tawar pada Mei 2024 lalu.

“Job fair di UNP, sekitar 53 perusahaan terlibat dan peminatnya lebih dari 4.000 pencari kerja. Melalui job fair, kita berhasil mem­bantu 609 orang pencari kerja mendapatkan peker­jaan di berbagai perusa­haan, tidak hanya di Sum­bar tapi pe­rusahaan ber­skala na­sio­nal,” terangnya.

Ia menambahkan, Dis­nakertrans Sumbar juga melakukan kegiatan pema­gangan tenaga kerja dalam negeri yang menjadi salah satu program kolaborasi Disnakertrans Sumbar de­ngan Kemenaker. Pada ta­hun 2023 lalu sebanyak 200 pencari kerja menda­patkan kesempatan ma­gang di berbagai perusa­haan. Da­ya ungkitnya sa­ngat besar dalam membantu penye­rapan tenaga kerja.

Hasilnya sekitar 85  per­sen diantaranya terserap. Setelah 6 bulan mengikuti magang dan mendapatkan support sebesar Rp1 juta perbulan yang dianggar­kan melalui APBN,  seba­nyak 160 orang diterima bekerja.

“Sekarang program yang sama juga tengah berlang­sung untuk 179 pen­cari kerja, kita targetkan juga banyak yang diterima di perusahan tempat pe­magangannya tersebut,” jelasnya di­dam­pingi Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker­trans Sumbar, Ri­na Adyanti.

Ia menyampaikan, pa­da tahun 2024 juga dilaku­kan perluasan kesempatan kerja melalui pola grameen bank. Terdapat sebanyak 369 UMKM diberdayakan. Upaya ini juga menjadi bagian dalam peningkatan penyerapan tenaga kerja di Sumbar. “Kita juga melak­sanakan pelatihan pening­katan produktivitas untuk wirausaha baru untuk 150 orang,” ungkapnya.

Berbagai upaya  yang dilakukan  dalam perlua­san  kesempatan kerja ini juga berdampak positif ter­hadap serapan tenaga ker­ja da­lam negeri pada se­jumlah sektor lapangan usaha di Sumbar. Tahun 2021 seba­nyak  2.761 te­naga kerja, tahun 2022 (3.442 tenaga kerja), tahun 2023 (7.200 tenaga kerja) dan tahun 2024 (2.644 tenaga kerja).

Adapun sektor lapa­ngan usaha tersebut meli­puti pertanian, pertam­bangan, industri pengola­han, listrik, gas dan air, pengadaan air, kontruksi, perdagangan, angkutan, akomodasi, informasi dan ko­munikasi, keuangan, REI, jasa dan lain-lain.

“Pada  tahun 2024, jum­lah tenaga kerja  yang di­tempatkan melalui Antar Kerja Lokal (AKL) seba­nyak 2.445 orang, Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) 201 orang, dan Antar Kerja Antar Negera (AKAN) seba­nyak 2.702 orang,” jelasnya.

Dalam penempatan te­naga kerja luar negeri  yang dilakukan melalui  Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia  (BP2MI) dan juga BP3MI, ia me­nyebutkan juga terus me­nunjukkan peningkatan. Pada tahun 2021 sebanyak 13 orang dikirim bekerja ke luar negeri,  tahun 2022 (571 orang), tahun 2023 (875 orang). Diharapkan pada tahun ini jumlahnya akan terus meningkat.

“Malaysia menjadi ne­gara terbanyak yang me­nerima teneraga kerja Sum­bar, diurutan kedua Jepang. Namun ada juga ke bebe­rapa negara lainnya, seperti Jerman dan Australia.  Ke­banyakan tenaga kerja ter­sebut bekerja di sektor formal, untuk informal banyak di Australia, mereka be­kerja sambil berlibur disa­na,” terangnya.

Terpisah, Tio (27) se­bagai salah seorang yang belum memiliki pekerjaan tetap di Sumbar, menga­takan peluang kerja di Sum­bar sebetulnya banyak, tapi memang sebagian besar­nya berada di sektor non formal. Salah satu pe­nye­bab utama dari masih ba­nyaknya angkatan kerja yang belum memiliki pe­kerjaan tetap adalah faktor psikologis.

“Sebetulnya peluang kerja itu ada, tapi sebagai seorang sarjana dengan usia yang belum 30 tahu­nan, kadang kita gengsi untuk bekerja di sektor non formal. Toh peluang PNS dan BUMN masih terbuka,” ungkapnya.

Ia meyakini, psikologis yang sama juga terjadi di angkatan kerja yang lain. Ia juga mengaku selalu hadir bersama teman-te­man­nya dalam setiap ke­giatan job fair yang dise­lenggarakan pemerintah daerah, meski pun dirinya tidak me­ngam­bil kesem­patan dalam ke­giatan ter­sebut.

“Dalam setiap kegiatan Job fair saya dan teman-teman hadir, tapi hanya melihat-lihat, kami hanya memastikan apakah ada peluang bekerja di BUMN atau tidak,” pungkas Tio. (AD.ADPSB)

Exit mobile version