PEMERINTAH Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy terus memaksimalkan potensi untuk menormalisasi kembali pertumbuhan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Sektor UMKM, pariwisata dan perindustrian menjadi fokus utama dalam memulihkan ekonomi masyarakat. Selain itu mengatasi berbagai permasalahan sosial di tengah masyarakat, juga jadi prioritas di samping sektor lainnya.
Salah satu pencapaian fenomenal Pemprov Sumbar adalah menciptakan 100 ribu entreprenuer dan women entrepereneur. Melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar hingga 2024 ini, Pemprov Sumbar berhasil menciptakan 113 ribu entreprerneur dan women entrepreneur. Jumlah ini melebihi target program unggulan (progul) demi mewujudkan misi Sumbar Sejahtera itu.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Endrizal mengungkapkan, dengan mencetak entrepreneur, berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.
Endrizal mengungkapkan, dua tahun pelaksanaan progul ini, pencapaiannya baru 14 ribu. “Pada tahun ketiga, meski APBD terbatas, kita dorong libatkan lembaga ekonomi masyarakat, agar sama-sama aktif. Dengan dorongan tersebut, maka akhir tahun 2023 sudah tercipta 108 ribu entrepreneur. Sekarang di September 2024 sudah mencapai 113 ribu,” terangnya.
Endrizal mengungkapkan, angka 113 ribu entrepreneur tersebut berasal dari entrepreneur milienial sebanyak 75 ribu, women entrepreneur (25 ribu). mahasiswa dan SMA/SMK (25 ribu), kabupaten/kota (50 ribu). Untuk kabupaten kota ini, di kota mencapai 5.750 dan kabupaten 35 ribu. Selain itu juga libatkan remaja masjid mencapai 9.060. “Jumlah 113 ribu ini diharapkan jadi tahun 2026,” ungkap Endrizal.
Dalam proses menciptakan entrepreneur ini, ungkap Endrizal awalnya dilakukan penjaringan calon entrepreneur, kemudian dilakukan sosialisasi. Setelah dilakukan verifikasi untuk menjadi entreprenuer baru dan entrepreneur, maka dilakukan bimbingan teknis (bimtek) meliputi pendidikan dan latihan (diklat) usaha, teknis usaha, bimtek lanjutan/magang, dan keberlanjutan usaha. “Lanjutan dari bimtek ini terwujud peningkatan mutu, packaging, marketing dan permodalan nantinya. Terkait permodalan, ada program SIMAMAK (solusi mengatasi masalah keuangan),” terangnya.
Endrizal mengungkapkan, ada 17 peluang usaha ekonomi kreatif bagi entrepreneur tersebut. Yakni, permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan penerbitan dan aplikasi.
Terkait evaluasi keberhasilan 113 ribu entrepreneur ini, Enrizal mengungkapkan, pihaknya pada bulan November hingga Desember 2024 nanti melakukan survey.
Wujudkan Koperasi Modern
Dinas Koperasi dan UKM Sumbar juga melaksanakan program koperasi modern. Koperasi yang biasa selama ini, dilatih tata kelola koperasi dengan sistem komputerisasi. Kemudian diarahkan untuk permodalan. “Saat ini sudah ada 65 koperasi kita bina untuk melaksanakan tata kelola secara modern,” terangnya.
Selain koperasi modern, juga ditingkatkan usahanya. Tidak hanya usaha simpan pinjam tetapi juga memiliki unit usaha riil lainnya. Endrizal mengungkapkan, dari 2.100 koperasi aktif di Sumbar, 80 persen di antaranya atau 1.700 koperasi hanya memiliki usaha simpan pinjam. Sedangkan 400 lainnya sudah memiliki unit usaha lain.
Saat ini Dinas Koperasi dan UKM Sumbar sudah membina 65 koperasi memiliki unit usaha lain. “Jadi sudah ada 465 unit koperasi yang sudah memiliki unit usaha lainnya selain simpan pinjam,” ungkapnya.
Sektor Perdagangan dan IKM Sumbar Mengeliat
Keberlanjutan dan pengembangan digitalisasi sektor perdagangan, Industri Kecil Menengah (IKM) juga menjadi fokus utama Pemprov Sumbar.
Sejumlah kebijakan telah dilahirkan untuk mendukung sektor tersebut. Di antaranya mempermudah akses perizinan, pembinaan berkala, pendampingan untuk digitalisasi serta menfasilitasi promosi produk melalui bazar dan pameran di berbagai event lokal, nasional dan internasional.
“Tata kelola perizinan kita benahi dan permudah, pembinaan dan penguatan IKM terus kita lakukan, promosi produknya kita fasilitasi. Kita juga membantu tranformasi digitalisasi,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Sumbar, Novrial.
Novrial menyampaikan pertumbuhan wirausahawan baru di Sumbar dalam tiga tahun terakhir cukup pesat, totalnya 113.759 wirausahawan. Dari jumlah tersebut, 1.312 wirausahawan binaan Disperindag Sumbar. Wirausahawan tersebut diberikan bantuan khusus penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan bantuan peralatan usahanya.
“Tahun 2024 ini, dari 683 wirausaha baru dibantu pengurusan NIB. Sebanyak 15 orang kita beri bantuan peralatan, sisanya kita bantu proses pendaftaran produk usaha di E- Catalog. Januari hingga Agustus 2024 ini, 700 pelaku usaha baru kita berikan edukasi digital marketing,” terang Novrial.
Sementara terkait IKM di Sumbar, Novrial menyampaikan, tahun ini, 515 IKM telah didaftarkan ke dalam SIINAS (Sistem Informasi Industri Nasional) untuk mendapatkan verifikasi dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI. Dengan terverifikasi SIINAS, IKM di Sumbar lebih mudah mengurus permohonan penerbitan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri Industri Kecil (TKDN IK).
Novrial mengungkapkan, tahun ini ada 46 IKM dan 28 sentra IKM binaan diusulkan dalam Program One Village One Product (OVOP) di SIINAS. Dalam mendorong ekonomi berbasis digital, Pemprov Sumbar juga secara rutin melakukan pelatihan digital marketing. Tahun 2024 ini, 700 pelaku usaha telah dilatih digital marketing, pesertanya didominasi generasi muda atau milenial.
Jaga Stabilitas Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok
Beberapa strategi dilakukan untuk menjaga stabilitasi ketersediaan kebutuhan pangan. Terutama menghadapi momen tertentu yang sering terjadi kenaikan harga. Dari sisi pasokan bahan pangan, secara berkesinambungan pihaknya terus melakukan pemantauan harga.
Terutama komoditas seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging, dan telur ayam ras, serta daging sapi, agar tetap terjangkau oleh masyarakat. “Kita terus memantau harga dan ketersediaan stok bahan pokok di pasaran. Jika ditemui kelangkaan, kita laksanakan operasi dan sidak pasar,” terang Novrial.