Bangun 10 Unit Sekolah Baru, Salurkan Beasiswa, Gubernur Mahyeldi Sukses Tingkatkan Pembangunan SDM di Sumbar

KUNJUNGI SMA— Gubernur Sumbar Mahyeldi Asharullah mengunjungi salah satu SMA di Bukittinggi untuk memotivasi siswa-siswa di sekolah tersebut.

PADANG, METRO–Mewujudkan Sumatra Barat (Sumbar) Sehat dan Cerdas merupakan salah satu program unggulan (progul) kepemimpinan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bersama Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy.

Berbagai program dan kegiatan di sektor pen­di­di­kan yang dilaksanakan da­lam mewujudkan progul ter­sebut, berhasil mening­kat­kan sejumlah indikator pem­bangunan Sumber Da­ya Manusia (SDM) di Sum­bar.

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IP­LM), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Angka Par­tisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) masyarakat menga­lami peningkatan signifikan dalam empat tahun ter­akhir. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil menja­dikan Sumbar sebagai sa­lah satu dari lima provinsi terbaik nasional.

Berdasarkan data ta­hun 2024, IPLM Sumbar berhasil menembus pe­ringkat empat se-Indonesia, begitupun dengan pe­ringkat IPM yang selalu masuk 10 besar tertinggi nasional.

Gubernur Sumbar, Mah­yeldi Ansharullah me­nyebut keberhasilan itu berkat ter­ukur dan akurat­nya sejum­lah kebijakan yang dike­luarkan pihaknya dalam empat tahun ter­akhir.

“Dalam mengeluarkan kebijakan, kita selalu me­rujuk kepada dua hal. Per­tama mengakomodir pera­turan lebih tinggi dari pu­sat, kedua untuk solusi per­masalahan. Selalu itu da­sarnya,” tegas Mahyeldi, Senin (16/9).

Dari segi anggaran, Pemprov Sumbar meng­alokasikan 20 persen dari total APBD setiap tahun untuk menunjang sektor pendidikan. Selain itu, juga ada penyediaan beasiswa bagi siswa tidak mampu.

Tidak hanya itu, pe­ning­katan kualitas dan kuantitas sarana prasa­rana pen­didi­kan, transfor­masi digital di berbagai lini, serta pening­katan mutu tenaga pendidik secara bertahap juga terus dila­kukan.

“Sektor pendidikan itu terus berkembang, meski pun di beberapa hal ada yang sama. Kebijakan yang kita rancang pun cukup dinamis, agar selalu rele­van dengan permasalahan dan berorientasi jangka panjang,” terang Mahyeldi.

Seperti kebijakan pe­merataan infrastruktur fisik pendidikan berupa pembangunan sekolah dan ruang kelas baru di Sum­bar. Menurutnya, itu te­ngah menjadi fokusnya dan bertujuan untuk meng­ha­dir­kan  akses pendidikan yang merata bagi masya­rakat, sekaligus menjawab keresahan orang tua siswa setiap kali datangnya mu­sim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Mahyeldi menyebut, dalam kurun waktu empat tahun terakhir, pihaknya telah berhasil menye­le­saikan pembangunan 10 Unit Sekolah Baru (USB) di Sumbar untuk berbagai ting­katan SMA, SMK hingga SLB.

Rinciannya, SMA 17 Pa­dang, SMA 2 Lembah Ma­lintang, SMKN 1 Air Bangis, SMKN 1 Akabiluru serta SLBN 2 Limapuluh Kota. Lalu SMAN 2 Sungai Ge­ringging, SMAN 12 Solok Selatan, SMAN 3 Gunung Talang, SMKN 1 Malalak serta SLBN 1 Kepulauan Mentawai. “Pembangunan USB ini penting untuk me­mastikan hak  setiap anak di Sumatera Barat mem­peroleh pendidikan ter­penuhi secara adil dan merata,” ujar Mahyeldi.

Pada tahun 2025 nanti, sambung Mahyeldi, pihak­nya juga merencanakan pembangunan lima USB di beberapa kabupaten/kota di Sumbar.

Hasilnya, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024, dari total jumlah penduduk usia 16 hingga 18 tahun Sumbar sebanyak 297,600 orang Indeks APK untuk jenjang pendidikan SMA di Sumbar tahun 2024 berada di angka 104,21 persen, sedangkan capaian tahun sebelumnya, tahun 2022 (90,66 persen) dan Tahun 2023 (92,00 persen). Artinya tren APK Sumbar menga­lami kenaikan yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Sedangkan APM Sum­bar untuk jenjang pendi­dikan SMA tahun 2024 se­be­sar 75,85 persen, capai­an ini lebih baik diban­ding­kan tahun sebelum­nya, yakni tahun 2022 se­besar 68,38 persen dan tahun 2023 (69,18 persen) dari total jumlah penduduk yang mengikuti pendidikan ting­k­at menengah sederajat sebanyak 225,737 orang.

“Capaian tersebut, mem­buat angka partisipasi pendidikan di Sumbar me­nempati peringkat lima terbaik nasional. Tipis di bawah DIY Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumut dan Jatim sebagai pemuncak,” ungkap Mahyeldi.

Kemudian untuk men­do­rong siswa-siswi ber­prestasi dan yang berasal dari keluarga tidak mampu bisa melanjutkan pendidi­kannya. Pemprov Sumbar juga menyediakan Beasis­wa Dana Hibah Rajawali. Mekanisme penyaluran­nya diatur lewat Peraturan Gubernur (Pergub) Sumbar Nomor 1 tahun 2020 se­dangkan petunjuk teknis (juknis) dijelaskan dalam Surat Edaran (SE) Guber­nur Sumbar Nomor : 950/2430/PSMA/SLB/2024.

Peruntukannya, tidak hanya bagi pelajar tingkat SMA, SMK SLB. Tapi juga disalurkan kepada maha­siswa S1, S2 hingga S3 yang termasuk dalam kategori penerima manfaat dari beasiswa tersebut.

“Pada tahun 2023 lalu, total keseluruhan pelajar dan Mahasiswa Sumbar penerima beasiswa hibah Rajawali berjumlah seba­nyak 2.044 orang. Ini ikhtiar kita menciptakan generasi muda Sumbar yang ber­kualitas dan berpendidikan tinggi,” tegas Mahyeldi.

Kepala Dinas Pendi­dikan Sumbar, Barlius di­dam­pingi Sekretaris, Sur­yanto menambahkan hasil rapat bersama antara pe­merintah daerah dan DP­RD, disepakati total alokasi beasiswa Dana Hibah Raja­wali per tahun sebesar Rp5 miliar. Kondisi tersebut ber­laku sejak Tahun 2021 hing­ga 2023. Pada awal Tahun 2024, ketentuan itu direvisi dan jumlahnya ditingkatkan menjadi Rp5,7 miliar.

“Mulai tahun 2024 ini, alokasi Beasiswa Dana Hi­bah Rajawali per tahun dinaikkan Rp700 juta se­hingga jumlah totalnya menjadi Rp5,7 miliar,” ung­kap Barlius.

Secara umum, alur pen­distribusian dana tersebut menggunakan tiga skema. Pertama skema prestasi akademik, kedua skema prestasi non akademik, dan ketiga disalurkan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

Pada tahun 2023, pen­distribusian melalui skema prestasi akademik dib­er­­i­kan kepada 564 pelajar SMA, 301 pelajar SMK, serta 353 orang pelajar berkebutuhan khusus ber­prestasi yang ada di se­jumlah SLB kewenangan Dinas Pendidikan Sumbar.

Kemudian bagi pelajar yang berprestasi di bidang non akademik, beasiswa itu disalurkan kepada 20 pelajar SMA, dua pelajar SMK, serta 11 siswa SLB. Sementara peruntukan un­tuk siswa yang melanjut­kan ke perguruan tinggi namun terbatas dari segi biaya karena berasal dari keluarga kurang mampu, berjumlah lebih kurang 181 siswa SMA, 90 siswa SMK.

“Beasiswa Rajawali ju­ga diberikan kepada 500 mahasiswa jenjang sarjana S1, 16 mahasiswa Pasca­sarjana S2, serta enam  mahasiswa Doktoral S3 di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,” ucap Barlius.

Terkait besaran ban­tuan beasiswa untuk ma­sing-masing penerima man­faat, Barlius menyebut diatur melalui Pergub Sum­bar Nomor 1 Tahun 2020. Untuk jalur akademik dan non akademik, mendapat­kan bantuan Rp1,85 juta per tahunnya. Sementara siswa dari keluarga kurang mampu diberi bantuan hi­bah Rp5 juta per tahunnya. “Khusus berstatus maha­siswa, bagi jenjang S1 s­e­besar Rp2 juta, S2 Rp3 juta, serta S3 sebesar Rp3,5 juta,” pungkasnya.

Semua itu menurut Bar­lius, bentuk upaya nyata dari Pemprov Sumbar un­tuk ma­syarakatnya di bi­dang pen­didikan, dengan harapan akan tercipta ge­nerasi pene­rus dan calon pemimpin berkualitas dan berdaya saing. (AD.ADPSB)

Exit mobile version