PADANG, METRO–Salah satu pencapaian fenomenal program unggulan (progul) Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy adalah menciptakan 100 ribu entreprenuer dan women entrepereneur.
Pemprov Sumbar melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar hingga tahun 2024 ini berhasil menciptakan 113 ribu entreprerneur dan women entrepreneur di Sumbar. Angka ini melebihi target yang sebelumnya ditetapkan dalam progul mewujudkan misi Sumbar Sejahtera itu.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Endrizal mengungkapkan, untuk menciptakan 100 ribu entrepreneur, baik itu entrepreneur dan women entrepreneur, pada tahun 2021 hingga tahun 2022, lebih banyak hanya menjelaskan tentang konsep entrepreneur.
“Padahal, di pemerintahan bukan hanya entrepreneur saja yang perlu dijelaskan, tapi bagaimana menjadikan seseorang entrepreneur dengan konsep yang sangat sederhana dan aplikatif,” ungkap Mahyeldi, Senin (9/9).
Setelah dilakukan pembinaan untuk jadi entrepreneur, maka seseorang tersebut yang sebelumnya belum ada usaha maka menjadi punya usaha. Jika seandainya seseorang itu sudah ada usaha, kemudian dibina, maka usahanya meningkat. “Dengan mencetak entrepreneur, maka akhirnya berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi mengungkapkan, melalui program menciptakan 100 ribu entrepreneur ini ada inovasi yang dilakukan, ada peluang yang didorong terus, juga menanamkan nilai keberanian untuk mengambil resiko. “Pelatihan awal motivasi ini, agar mereka matang tidak ragu-ragu ambil keputusan dalam memulai dan menjalankan usaha,” terang Mahyeldi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal mengungkapkan, sejak menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM tahun 2023 dirinya mendorong adanya percepatan terwujudnya target terciptanya 100 ribu entreprenuer dan women entrepreneur.
“Di dua tahun pelaksanaan progul ini, pencapaiannya baru 14 ribu. Pada tahun ketiga, meski dengan APBD terbatas, kita dorong libatkan lembaga ekonomi masyarakat. Agar sama-sama aktif. Misalnya dengan KORMI, anggotanya ada 29 induk organisasi. Kita dorong keterlibatannya sehingga anggotanya bergerak,” ungkap Endrizal.
Dengan dorongan yang sangat massif tersebut, maka pada akhir tahun 2023 sudah tercipta 108 ribu entrepreneur. Bahkan, sekarang di September 2024 sudah mencapai angka 113 ribu. Jumlah ini melebihi target yang telah ditetapkan dalam progul.
Endrizal mengungkapkan, angka 113 ribu entrepreneur tersebut berasal dari entrepreneur milienial sebanyak 75 ribu, women entrepreneur (25 ribu). mahasiswa dan SMA/SMK (25 ribu), kabupaten/kota (50 ribu). Untuk kabupaten kota ini, di kota mencapai 5.750 dan kabupaten 35 ribu.
Selain itu juga libatkan remaja masjid mencapai 9.060. “Jumlah 113 ribu ini diharapkan jadi pada tahun 2026. Karena ini madani, maka remaja masjid juga ikut kita libatkan. Termasuk juga majelis taklim yang menjadi women entrepreneur,” ungkap Endrizal.
Dalam proses menciptakan entrepreneur ini, ungkap Endrizal awalnya dilakukan penjaringan calon entrepreneur, kemudian dilakukan sosialisasi. Setelah dilakukan verifikasi untuk menjadi entreprenuer baru dan entrepreneur, maka selanjutnya dilakukan bimbingan teknis (bimtek).
Bimtek dilakukan meliputi kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) usaha, teknis usaha, bimtek lanjutan/magang, dan keberlanjutan usaha. “Lanjutan dari bimtek ini nantinya, maka terwujud peningkatan mutu, packaging, marketing dan permodalan nantinya. Terkait permodalan, ada program yang dilaksanakan, yakni SIMAMAK (solusi mengatasi masalah keuangan). Untuk modal Rp100 juta ke bawah dibayar bunganya oleh pemerintah,” terangnya.
Endrizal mengungkapkan, ada 17 peluang usaha ekonomi kreatif bagi entrepreneur tersebut. Yakni, permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan penerbitan dan aplikasi.
Dengan telah terciptanya 113 ribu entrepreneur ini, maka pada tahun 2026 dan awal 2027, diharapkan punya pendapatan Rp2,1 miliar dalam setahun, untuk 100 entrepreneur. “Jadi targetnya jelas 100 entrepreneur memiliki pendapatan Rp2,1 miliar setahun pada tahun 2026 atau awal tahun 2027. Jadi jelas tahapan yang dilakukan,” terangnya.
Hadirnya 113 ribu entrepreneur ini tidak hanya mendampak terhadap pendapatan, juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Endrizal mengungkapkan, data sementara dari jumlah 68 ribu entreprenuer tahun 2023, sudah menyerap tenaga kerja mencapai 178.674 tenaga kerja.
Data ini menurutnya, data sementara. Karena hingga tahun 2023 sudah tercapai 108.612 entrepreneur di Sumbar. Terkait evaluasi keberhasilan 113 ribu entrepreneur ini secara menyeluruh, Endrizal mengungkapkan, pihaknya pada bulan November hingga Desember 2024 melakukan survey. “Perlu kita evaluasi. Kita lakukan survey November dan Desember 2024 ini. Hasilnya sangat penting untuk jadi bahan evaluasi,” terangnya.
Program Khusus Fluzi Akademi
Endrizal mengungkapkan, selain progul menciptakan 100 ribu entrepreneur tersebut, Dinas Koperasi dan UKM Sumbar berkolaborasi dengan CV Arizi Utama juga melaksanakan program khusus memperkuat kapasitas pelaku usaha UMKM. Namanya program Pluzi Akademi.
Melalui program ini, sudah 44 peserta berhasil menyelesaikan program ini dan diwisuda pada Jumat (30/8) lalu di Aula Kantor Bappeda Sumbar. Acara tersebut dihadiri oleh Wagub Sumbar, Audy Joinaldy.
Pogram Pluzi Akademi dirancang untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM Sumbar secara menyeluruh. Terutama dalam bidang pemasaran dan digitalisasi. Selama 3 bulan, peserta mengikuti pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka.
“Akses kelas pembelajaran ini tersedia secara gratis bagi UMKM Sumbar yang telah lulus verifikasi. Peserta dilatih melalui platform online dan offline, mulai dari pembuatan akun marketplace, strategi digital marketing, hingga public speaking,” ungkap Lina.
Program Fluzi Akademi ini untuk meningkatkan pendapatan UMKM. Pelatihan digelar sebanyak 14 kali tidak dibiayai sama sekali. Peserta yang ikut dilakukan seleksi. Dari 600 orang yang mendaftar, lalu terpilih 50 orang.
“Sekarang sudah dilatih sebanyak 150 orang. Pendapatannya bisa naik. Kita lakukan di samping pelatihan lainnya. Khusus mandiri sifatnya. Kerja sama dengan masyarakat dan UMKM,” terangnya.
Wujudkan Koperasi Modern
Dinas Koperasi dan UKM Sumbar juga melaksanakan program koperasi modern. Di mana koperasi yang biasa selama ini, dilatih tata kelola koperasi yang baik dengan sistem komputerisasi. Kemudian diarahkan untuk permodalan. “Saat ini sudah ada 65 koperasi yang kita bina untuk melaksanakan tata kelola secara modern,” terangnya.
Selain membentuk koperasi modern juga ditingkatkan usahanya. Tidak hanya usaha simpan pinjam tetapi juga memiliki unit usaha riil lainnya. Sehingga SHU koperasi dapat meningkat.
Endrizal mengungkapkan, dari 2.100 koperasi aktif di Sumbar, 80 persen diantaranya atau 1.700 koperasi hanya memiliki usaha simpan pinjam. Sedangkan 400 lainnya sudah memiliki unit usaha lainnya.
Dengan pembinaan yang dilakukan, saat ini Dinas Koperasi dan UKM Sumbar sudah membina 65 koperasi menjadi koperasi modern dan memiliki unit usaha lainnya. “Jadi sudah ada 465 unit koperasi yang sudah memiliki unit usaha lainnya selain simpan pinjam,” ungkapnya. (AD.ADPSB)