Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Kawal Putusan MK Berlanjut, “Perjuangan belum Berakhir” DPRD Sumbar kembali Digeruduk, Supardi Janji Sampaikan Tuntutan Massa ke DPR RI

DEMO— Ratusan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi kawal putuasan MK soal UU Pilkada di DPRD Sumbar.

PADANG, METRO–Ratusan Mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Kota Padang kembali memadati gedung DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Senin (26/8). Aksi unjuk rasa itu merupakan upaya menyampaikan aspirasinya mengawal putusan MK terkait UU Pilkada dan menolak RUU Pilkada yang tidak sesuai putusan MK.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak pukul 16.00 WIB, berlangsung secara tertib dan damai. Sejumlah spanduk dipa­sang di pagar yang ber­tuliskan stop berkilah, Sum­bar melawan politik dinasti dan spanduk berisi ajakan kawal putusan MK tentang UU Pilkada.

Di depan gerbang kan­tor DPRD Sumbar, massa aksi tampak saling ber­gantian berorasi. Situasi sempat sedikit memanas dan terjadi dorong-men­dorong pagar gerbang an­tara massa dengan Polisi yang melakukan penga­manan.

Kordinator Pusat Bem Sumbar, Firdaus dalam orasinya menyampaikan ini merupakan hari ketiga mahasiswa mendatangi gedung Dewan Pengkhia­nat Rakyat, namun tidak ada satupun yang mau menemui masa aksi.

“Wakil Rakyat kita pasti tau ada gejolak di masya­rakat tapi mereka tidak ada yang mau datang satupun. Kalau anggota DPRD Sum­bar tidak berani keluar kita cap sebagai penge­cut”, ujarnya.

Dikatakan, Mahasiswa hari ini masih aksi mes­kipun KPU sudah menge­luarkan PKPU sesuai d­e­ngan MK. Menurutnya,itu hanya kemenangan kecil untuk rakyat Indonesia.

“Meskipun KPU akan menjalankan putusan MK namun masih terdapat ke­mungkinan peraturan pe­merintah pengganti un­dang-undang (PERPU), bisa saja presiden Jokowi me­ngeluarkan Perpu dimalam hari seperti yang pernah terjadi sebelumnya, untuk itu kita turun mengawal sampai benar-benar dilak­sa­nakan oleh KPU dan ti­dak dikeluarkan Perpu oleh pemerintah”, ungkapnya.

Katanya, untuk itu, kita hari ini datang lagi ke sini. Mencari suara para ang­gota DPRD yang dulunya pernah men­cari suara kita semua. “Per­juangan kita belum ber­akhir. Kita lihat sekarang. Apakah mereka yang kata­nya mewakili kita dan di­pilih oleh kita akan berpihak kepada ki­ta?,”sa­hutnya lantang.

Ketua DPRD Sum­bar Temui Massa

Menanggapi aksi de­monstrasi ini, pihak kepoli­sian tampak mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan jalannya aksi. Sekitar pukul 17.30 WIB massa aksi tampak ditemui Ketua DPRD Sum­bar Supardi. Kehadiran Supardi pun malah disoraki protes oleh mahasiswa ka­rena baru menemui massa pada hari ketiga aksi.

Pada kesempatan itu, Supardi menyebut, DPRD Sumbar menerima semua tuntutan masa aksi dan akan segera menindak­lanjuti tuntutan yang di­sampaikan kepada DPR RI.

“Kita mendukung dan mensupport apa yang di­lakukan mahasiswa. Seca­ra kelembagaan, kita juga menghargai dan mengap­resiasi aksi ini. Meski begitu saya  agar massa aksi tetap mengedepankan logika dalam menyampaikan as­pirasi dengan tidak berbuat onar,” ujar Supardi.

Sementara terkait tun­tutan mahasiswa yang me­minta 65 anggota DPRD Sumbar datang, Supardi mengakui hal itu tidak da­pat dipenuhi. Pasalnya, anggota DPRD Sumbar se­dang melakukan kunjungan ke dapil masing-masing.

Saat ditanya kenapa baru menemui aksi dihari ketiga, Supardi mengata­kan sebelumnya ia sedang di kampung di Payakum­buh. Sementara anggota DPRD Sumbar lainnya se­dang berada di dapil ma­sing-masing dan mela­ku­kan persiapan jelang pe­lantikan.

Dalam orasinya per­wakilan mahasiswa me­nyua­rakan keprihatinan terhadap keputusan MK yang coba diakal-akali de­mi memuluskan kepenti­ngan politik penguasa. Di samping itu, Sejumlah ma­hasiswa masih merasa pe­simis dengan janji-janji para wakil rakyat.

Mereka meminta agar DPRD Provinsi Sumbar tidak hanya sebatas mene­rima aspirasi, tetapi juga benar-benar mengambil tindakan nyata untuk me­nyelesaikan masalah-ma­salah yang dihadapi ma­syarakat. “Kami akan terus mengawal perjuangan ini hingga tuntutan kami terpe­ nuhi,” tegas Jalal, salah seorang masa aksi. (brm)

Exit mobile version