Debut yang Terkapar

BEKASI, METRO – Debut Semen Padang FC di Piala Presiden 2019 ternoda. Menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabraga, Bekasi, Minggu (3/3) sore, Semen Padang harus mengakui keunggulan tim tuan rumah. Tim promosi Liga 1 itu harus menerima kekalahan dengan skor ahkir 4-2.
Dari total 6 gol yang tercipta, gol-gol dari Bhayangkara diciptakan oleh Anderson Salles (9), Dendy Sulistyawan (68), Ilham Udin (79) dan Muhammad Hargianto (89). Sementara gol balasan Semen Padang dibuat oleh Nildo Juffo (63) dan Zitte Florent (81).
Semen Padang memang dibuat kewalahan Bhayangkara FC. Babak pertama berlangsung, serangan demi serangan selalu berdatangan ke hadapan penjaga gawang SP Teja Paku Alam. Hal itu menggambarkan bahwa pertahanan Semen Padang sangat rapuh, sehingga pasukan Angel Alfredo Vera ini sangat leluasa bermain di jantung pertahanan Semen Padang.
Meskipun sudah menurunkan empat pemain asingnya yaitu Shukurali Pulatov, Mario Barcia, Nildo Juffo dan Zitte Florent, Semen Padang butuh waktu agar bisa lepas dari tekanan yang di berikan Bhayangkara. Alhasil pada babak kedua pasukan Syafrianto Rusli ini bisa mencoba memberikan beberapa serangan terhadap penjaga gawang Bhayangkara.
Kedua tim sejatinya tampil relatif seimbang setelah wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit tanda bergulirnya laga. Dalam situasi seperti itu, Bhayangkara berhasil mencuri gol cepat melalui sundulan Anderson Salles di menit 9
Anderson sukses menyundul bola hasil umpan sepakan pojok Lee Yu Jun masuk ke gawang Semen Padang. Setelah gol ini, kedua tim sama-sama berhasrat menorehkan gol lagi, tetapi skor tetap 1-0 sampai pertandingan memasuki masa jeda.
Di babak kedua, pelatih Bhayangkara Angel Alfredo Vera memasukkan penyerang andalannya Herman Dzumafo dan Rubens da Silva demi menambah daya gedor. Akan tetapi, justru Semen Padang justru berhasil melesakkan gol di menit ke-63 dari sepakan keras jarak jauh pemain asal Brazil Nildo Juffo.
Skor 1-1 tidak bertahan lama. Lima menit setelah gol skuat Kabau Sirah, Bhayangkara FC kembali memimpin berkat gol Dendy Sulistyawan yang memanfaatkan umpan Herman Dzumafo.
Kedudukan 2-1 membuat Bhayangkara semakin meningkatkan serangan. Hasilnya, Ilham Udin Armayn sukses membuat skor di menit ke-79 dan skor menjadi 3-1 untuk Bhayangkara.
Situasi tertinggal tidak menjadikan Semen Padang ciut. Mereka terus memberikan ancaman kepada tim “The Guardian” dan akhirnya mencuri gol kedua dari sundulan penyerang asal Prancis Zitte Florent di menit ke-81.
Satu menit menjelang pertandingan usai, giliran Muhammad Hargianto yang menjebol gawang Semen Padang. Dia dengan tenang mengeksekusi bola liar di dalam kotak penalti.
Sudah memimpin dua gol, Bhayangkara perlahan mengatur tempo permainan agar lebih pelan. Itu membuat Semen Padang kesulitan mendapatkan peluang dan skor 4-2 pun bertahan sampai pertandingan tuntas.
Menanggapi hasil tersebut, Pelatih Kepala Semen Padang mengakui bahwa pertandingan kali ini Semen Padang sangat rapuh di pertahanan.
“Memang babak pertama kita sering di tekan oleh Bhayangkara, dan pemain pun kewalahan, sehingga kecolongan dan terjadinya gol, namun pada jeda babak pertama kami langsung evaluasi di ruang ganti, dan pemain pun sudah bisa memahami pola permainan Bhayangkara, dan alhamdulillah di babak kedua permainan berubah dan kita sempat bisa mengimbangi skor, meskipun hasil ahkir tetap kalah 4-2,” terangnya.
Ditambahkannya, kedua tim sama-sama terbuka untuk bermain, namun tim besutannya kalah cepat di bamding Bhayangkara. “Main sama-sama terbuka, kita cuma kalah cepat, dan pemain sering kehilangan bola, dan itu sangat berpengaruh pada pertandingan kali ini,” ujarnya.
Syafrianto pun berharap, dengan hasil ini ia akan segera lakukan evaluasi terhadap tim, demi dua pertandingan berikutnya. “Kita akan benahi, dan kita harap pada pertandingan berikutnya kita bisa berbuat lebih banyak lagi,” katanya.
Sementara itu, Penjaga Gawang Semen Padang FC, Teja Paku Alam mengatakan bahwa ia dan rekan-rekan sudah menampilkan permainan yang maksimal.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, namun sayang hasilnya kurang maksimal, mudah-mudahan kita bisa evaluasi untuk dua pertandingan lagi,” tutupnya. (heu)

Exit mobile version