JAKARTA, METRO–Berbagi pengalaman guna memotivasi banyak orang di mata Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar merupakan hal yang membahagiakan. Ketika diundang menjadi narasumber sesi Leaders Insight di Gedung Bank Indonesia Institute Lantai 2, MH Thamrin No 2 Jakarta Pusat, Kamis (6/6) lalu, Zul Elfian mencoba menuangkan pemikirannya terkait kepemimpinan unggul melalui inovasi pertanian, pendidikan, dan kesehatan.
Menurutnya, pemimpin Insight jelas memiliki keleluasaan dalam menentukan apa yang mereka lakukan dan tidak dilakukan. Seorang pemimpin Insight berpotensi terlibat dalam berbagai aktivitas berbeda, baik di dalam maupun di luar tim.
Jadi, dengan daftar hal yang harus dilakukan yang tampaknya tak terbatas, bagaimana seorang pemimpin Insight dapat memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya.
Paling tidak menurutnya, ada dua aspek kunci untuk menjadi pemimpin Insight yakni menunjukkan kepemimpinan teknis dan manajerial. Dalam aspek teknis dari kepemimpinan Insight berarti memiliki setidaknya pemahaman dasar tentang bagaimana bukti yang menghasilkan Insight diperoleh dan dianalisis.
Aspek manajerial dari kepemimpinan Insight berarti menertibkan dan menyusun aktivitas, memperkirakan permintaan, dan merencanakan penggunaan sumber daya. Hal ini melibatkan penganggaran, perekrutan, pengelolaan kinerja, pengendalian kualitas, proses dan sistem serta hal lain yang mendukung.
Namun demikian, ada aspek ketiga dalam menjadi pemimpin Insight, yakni aspek kewirausahaan. Inilah yang membedakan pemimpin dengan manajer.
Terkait dirinya menjadi narasumber pada sesi Leader’s Insight dengan tema kepemimpinan unggul melalui inovasi pertanian, pendidikan, dan kesehatan atas undangan Bank Indonesia, Zul Elfian melihat ada upaya menyiapkan pemimpin Bank Indonesia yang kompeten, profesional, dan inovatif berbasis kepemimpinan spiritual strategik untuk mengakselerasi pencapaian visi Bank Indonesia menuju Indonesia Maju.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah mempercayai saya sebagai narasumber sesi Leaders Insight dengan tema kepemimpinan unggul melalui inovasi pertanian, pendidikan, dan kesehatan,” ungkap Zul Elfian.
Zul Elfian menyebut, seperti yang Bank Indonesia katakan dalam konteks lingkungan strategis yang berubah secara cepat dan kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kota Solok telah menjadi contoh yang menonjol dalam menerapkan program-program inovatif di berbagai sektor. Termasuk di bidang pertanian, pendidikan, dan kesehatan.
Dari pengalaman, dirinya melihat adanya berbagai tantangan yang dihadapi dalam menerapkan program yang sudah diagendakan. Seperti halnya ketergantungan pada sektor pertanian yang masih bersifat tradisional, keterbatasan akses pendidikan, dan layanan kesehatan yang terbatas.