TANAHDATAR, METRO–Pencarian hari ke-16 operasi pencarian terhadap korban banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Tanahdatar membuahkan hasil. Minggu (26/5), Tim Gulbencal Lantamal II Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) II menemukan satu lagi jenazah korban.
Namun, kondisi korban banjir bandang lahar dingin yang ditemukan di Nagari Panti Jao, Kecamatan Limo Kaum, Kabupaten Tanahdatar ini sudah tinggal tulang yang menghitam dan tidak lengkap. Setelah itu, Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi tulang benulang itu ke RSUD Batusangkar untuk proses identifikasi.
Jasad korban bencana ini berada di areal sawah yang ditutupi tumpukan kayu dan tanah yang berlumpur. Warga yang menemukannya kemudian melaporkan atas penemuan jasad ini kepada Tim Satgas Gulbencal Lantamal II Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) II. Mendapatkan informasi tersebut, tim langsung menuju ke lokasi untuk dilakukan evakuasi.
Kadispen Lantamal II Mayor Laut (T) Syahrul, mengatakan, tulang manusia yang ditemukan oleh tim Demak Yonmarhanlan II dimpin Letda Marinir Maypendra Isbul bersama dengan bersama Satgas dari satuan TNI AD, Polri, BPBD, dan Relawan serta masyarakat.
“Tulang benulang yang diduga korban banjir bandang ini ditemukan di Ngari Panti Jao, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanahdatar. Mayat ditemukan dalam tumpukan lumpur yang sudah mengeras di bawah himpitan batang pohon,” sebut Syahrul.
Dijelaskan Mayor Syahrul, tim yang di pimpin Letda Mar Maypendra Isbul ini selanjutnya meevakuasi tulang diduga kuat mayat manusia ke RSUD Batusangkat. Menurutnya, dari tulang benulang yang ditemukan, diduga korban merupakan anak-anak.
“Dalam proses evakuasi, tim menerapkan SOP (Standart Operating Procedur) dengan tetap menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Hal ini dilakukan untuk menjaga diri dari bakteri dan penyakit yang kemungkinan ditularkan,” ujar dia.
Sementara, salah seorang warga menyebut ditemukannya tulang benulang manusia itu berawal dari kecurigaan melihat seekor anjing yang mondar-mandir di lokasi tersebut. Warga pun mendatangi lokasi dan melakukan penggalian hingga ditemukan mayat yang sudah tinggal tulang.
“Di sana banyak lalat. Dilakukan penggalian dan ternyata ditemukan rambut. Selanjutnya dilakukan penggalian lebih dalam hingga ditemukanlah mayat korban. Kondisinya tidak lengkap. Yang tinggal hanya tulang, sedikit kulit dan rambut,” ujar dia.
Pencarian Terus Dilakukan
Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, pencarian terhadap korban banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Kabuaten Tanahdatar, masih terus dilakukan. Pencarian dibagi menjadi enam sektor di sekitar Tanahdatar.
“Sektor I meliputi Nagari Parambahan Kabupaten Tanahdatar, pencarian dengan luas area 2 Km. Sektor II, Nagari Cubadak Kabupaten Tanahdatar, pencarian dengan luas area 2 Km,” kata Abdul Malik.
Selanjutnya, sektor III, kata Abdul Malik, di Jorong Panti Kabupaten Tanahdatar, pencarian dengan luas area 2 Km. Sektor IV, Sungai Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanahdatar, pencarian menyusuri aliran sungai, panjang area pencarian sekitar 11 Km. Sektor V, Sungai Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar, pencarian menyusuri aliran sungai, panjang area pencarian sekitar 11 Km
“Sektor VI, Sungai Tanjung Ampalu Kabupaten Sijunjung, pencarian menyusuri aliran sungai, panjang area pencarian sekitar 11 Km Sektor VII, Sungai Batang Anai Kabupaten Padangpariaman, pencarian menyusuri aliran sungai dengan panjang area pencarian sekitar 50 Km,” tukasnya. (ped)