LIMAPULUH KOTA, METRO–Perampokan sadis yang menyasar pedagang emas kembali terjadi di Sumatra Barat (Sumbar). Kali ini, pasangan suami istri (pasutri) pedagang emas menjadi korban perampokan di Batu Sompik, Jorong Galuguah, Nagari Galuguah, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.
Akibat aksi perampokan itu, korban Reno Putra (43), warga Jorong Ronah Pembangunan, Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara istrinya Gita Mayasari (38), mengalami luka-luka dan patah tulang hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Tidak hanya membuat korban kehilangan nyawa dan luka-luka, kawanan perampok itu juga membawa kabur emas dagangan korban sebanyak 500 emas dan uang tunai Rp 200 juta rupiah. Jika ditotal, kerugian korban mencapai Rp 1,7 miliar.
Kejadian nahas yang menimpa pasutri pedagang emas itu pertama kali diketahui Kepala Jorong Tanjuang Jajaran, Rio Bagasra, sepulang dari mengantarkan Wali Nagari Galuguah ke Jorong Galuguah, Jumat (3/5) sekitar pukul 18.00 WIB. Setiba di Batu Sompik, Rio Bagasra mendengar ada suara meminta tolong dan langsung mencari sumber suara.
Setelah dicari, Rio Bagasra pun dibuat kaget kaena menemukan seorang wanita dalam kondisi tergeletak dengan wajah bengkak luka lebam dan tubuh berlumuran darah. Sedangkan suaminya Reno tergeletak tak bernyawa tidak jauh dari lokasi Gita yang mengalami luka-luka.
Mengingat suasana yang terus berangsur gelap di lokasi, akhirnya Kepala Jorong, bergerak cepat mencari pertolongan kepada masyarakat Jorong Tanjuang Jajaran yang terdekat dari lokasi kejadian. Tidak berselang lama, sekitar pukul 19.00 WIB, Kapolsek Kapur IX beserta personel, anggota Koramil 07 Kapur IX, Wali Nagari Galuguah, Kapus Sialang dan masyarakat mendatangi lokasi.
Kedua korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Sialiang untuk mendapatkan penanganan medis. Selain mengevakuasi korban, Polisi juga mengamankan sepeda motor Kawasaki KLX milik korban yang ditemukan tidak jauh dari lokasi kedua korban dirampok.
Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf, melalui Kapolsek Kapur IX, Iptu Debi Eka Putra, dan Kasi Humas Polres Lima Puluh Kota, AKP Aurman, membenarkan adanya peristiwa pencurian dengan kekerasan terhadap pasutri warga Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX.
“Benar dugaan sementara kita korban yang merupakan suami-istri itu pergi berjualan emas di Pasar Galugua yang memang dibuka malam hari, saat di TKP di Batu Sampik, korban dipukul oleh diduga pelaku menggunakan benda tumpul,” sebut Kapolsek Kapur IX, Iptu Debi Eka Putra, Minggu (5/5).
Ditegaskan Iptu Debi, pihaknya sudah menerima laporan polisi dari Tusmardiyono, kakak kandung Gita, atas peristiwa yang menyebabkan adik iparnya Reno Putra meninggal dunia. Sementara adik kandungnya Gita selain mengalami luka-luka, juga berkemungkinan patah lengan tangan kiri hingga harus dirujuk ke rumah sakit.
“Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan olah TKP, kerugian materil atas kejadian tersebut lebih kurang Rp 1,7 miliar. Karena, korban membawa emas sebanyak 500 mas dan uang tunai Rp 200 juta. Rencananya, kedua korban ini hendak berdagang emas di Pasar Malam Galugua. Tapi belum sampai ke sana, sudah dirampok,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim gabungan untuk menangkap pelaku perampokan itu. Selain itu, kata pihaknya telah melakukan pemeriksaan beberapa saksi termasuk istri korban.
“Istri telah dimintai keterangan pascaoperasi dan sejumlah saksi-saksi yang lain. Istri korban mengalami patah tangan dan mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dugaan sementara, pelakunya lebih dari satu orang,” jelasnya.
Kasat Reskrim Limapuluh Kota Iptu Hendra mengatakan pihaknya saat ini masih di lapangan, untuk mengejar para pelaku perampokan itu. Diduga pelaku dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut adalah 6 laki–laki. Korban tidak mengenali para pelaku lantaran menggunakan masker.
“Dari keterangan korban Gita, keenam laki–laki dengan umur kisaran 30-35 tahun menggunakan masker berwarna hitam. Salah seorang pelaku menggunakan pakaian baju kaos lengan pendek warna putih dan kulit warna kuning. Sedangkan 5 pelaku lainnya korban hanya menggunakan baju kaos,” kata Iptu Hendra.