Pelabuhan Muara Baru Membara

JAKARTA, METRO – Sebanyak 16 kapal penangkap ikan atau kapal nelayan yang terbakar di Pelabuhan perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru Jakarta Utara, Minggu (23/2) sore hingga kini masih dalam proses pemadaman. Sejauh ini tidak ditemukan adanya korban jiwa dalam peristiwa kebakaran kapal penangkap ikan tersebut.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad menjelaskan, pemadaman dilakukan oleh Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara yang mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran dan dibantu oleh 1 unit Tug Boat TB. Antasena milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Di mana kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dari salah satu kapal penangkap ikan dan api terus menjalar ke kapal penangkap ikan lainnya yang berdekatan. Imbasnya sebanyak 16 unit kapal penangkap ikan ikut terbakar di pelabuhan perikanan yang dikelola oleh KKP.
“Karena kondisi angin yang kencang dan membuat kapal penangkap ikan yang terbakar tersebut terus bergoyang maka kapal penangkap ikan tersebut ditarik ke daratan untuk mempermudah pemadaman,” ungkapnya.
Dipicu Pengerjaan Las
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Reynold Hutagalung mengatakan pemicu kebakaran di Pelabuhan Muara Baru, Pluit, Penjaringan Jakarta Utara adalah pengelasan pada fondasi kapal.
“Pemicunya adalah pekerjaan las pada pondasi kapal Artamina Jaya. kemungkinan ada konsleting listrik hingga menyebkan munculnya percikan api. Karena lokasi kapal satu sama lain berdekatan, akhirnya api cepat menyebar dan membakar kapal lain,” kata AKBP Reynold.
AKBP Reynold menjelaskan kebakaran menyebabkan sebanyak 15 kapal habis terbakar. Namun saat ini api sudah berangsur padam sedangkan kapal lain juga berhasil menyingkir. Sehingga tidak ada lagi kapal terbakar. Saat ini pihak kepolisian sudah memanggil 6 saksi untuk proses penyelidikan.
“Saksi tersebut adalah kapten dan anak buah kapal. Kerugian dari kebakaran ini belum dapat dipastikan. Kerugian akibat kebakaran ini belum dapat dipastikan, sebab kepolisian masih belum bertemu semua pemilik kapal yang terbakar,” ujar AKBP Reynold.
Sejalan dengan dilakukan pemadaman, AKBP Reynold meminta masyarakat agar tidak berdekatan dengan lokasi kejadian, kerena asap yang tebal dapat mengakibatkan hal yang tidak diinginkan, serta memperlambat proses pengerjaan petugas damkar di lokasi.
“Kebakaran kapal di Muara Baru membuat sebagian karyawan yang bekerja tak jauh dari lokasi kebakaran, terpaksa dievakuasi keluar gedung. Sebab, angin kencang membuat asap mengepul hitam dan membuat sekitar lokasi pekat asap. Bahkan, insiden tersebut juga membuat dua karyawan terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas,” ungkap AKBP Reynold.
Supriadi (25), salah satu karyawan Karya Mandiri Citramina (KMC) perusahaan ikan tuna mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30. Ketika itu, ia yang tengah bekerja untuk packing ikan tuna, kaget mendengar suara ledakan. Namun, karena dirinya berada di dalam ruangan, ia tak menghiraukan hal itu, termasuk beberapa karyawan lain yang akhirnya melanjutkan pekerjaannya.
“Ledakan dengar itu dua kali, tapi yang sekali itu kenceng banget, tapi kita belum tahu yang meledak apa saat itu,” ungkap Supriadi.
Kurang lebih sekitar 15 menit setelah ledakan, ia kembali dikejutkan informasi ada kapal yang terbakar. Saat itu karyawan pun langsung dievakuasi ke luar, karena kapal yang terbakar sudah menjalar ke bibir tanggul pantai.
“Itu pas saya lihat udah di pinggir, info yang saya dapat itu dari tengah. Nah, karena angin kenceng, makanya nyamber ke kapal lain. Itu yang meledak kayaknya enggak, soalnya ledakannya itu berselang lama, dari ledakan satu kedua, jadi kebakar dulu kapalnya baru bunyi ledakan,” bebernya.
Indra (21), saksi mata lainnya menuturkan, setelah kebakaran kapal membesar, sebagian karyawan langsung dievakuasi ke luar gedung. Saat itu pula listrik di lokasi ia bekerja padam, dan membuat karyawan panik, terlebih ada asap yang masuk ke tempatnya bekerja.
“Pokoknya itu listrik mati, langsung dievakuasi semua, takutnya juga mas, itu api gede, apalagi deket kerjaan kan. Hingga pukul 18.30, api masih terlihat membakar beberapa kapal, dan proses pemadaman masih dilakukan, sementara kondisi cuaca di sekitar lokasi tampak gerimis,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya kebakaran pukul 15.16 WIB.
“Unit tiba di TKP pukul 15.20 WIB. Ada 15 unit yang dikerahkan terdiri dari 7 unit pompa, 7 unit pendukung, dan 1 unit fire boat. Kebakaran terjadi tidak jauh dari Kantor Syahbandar di Pelabuhan Muara Baru. Situasi merah, sudah ada tiga kapal yang terbakar,” ungkap Satriadi Gunawan. (jpnn/rgr)

Exit mobile version