AGAM, METRO–Banjir lahar dingin Gunung Marapi menerjang beberapa nagari di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar, Jumat sore (5/4) sekitar pukul 15.45 WIB. Ribuan warga yang bermukim di kaki Gunung Marapi pun berhamburan menyelamatkan diri dari ganasnya bencana tersebut.
Bahkan, banjir lahar dingin ini merendam sejumlah rumah warga dan menutupi jalanan dengan lumpur, bahkan menyeret beberapa kendaraan. Terlihat arus banjir lahar dingin cukup deras dengan air berwarna coklat pekat. Banjir ini mengakibatkan lumpuhnya akses lalu lintas, termasuk akses dari Padangpanjang menuju Bukittinggi dan sebaliknya.
Menurut informasi, banjir bandang datang secara tiba-tiba di saat masyarakat hendak melaksanakan ibadah shalat Ashar. Hujan deras sebelumnya mengguyur daerah Agam dan Tanahdatar, yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir lahar dingin dari Gunung Marapi.
Kerusakan terparah yang disebabkan oleh aliran air cokelat pekat dari Gunung Marapi terjadi Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, dan Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam. Pasalnya, banjir lahar dingin berhasil masuk hingga ke pemukiman penduduk
Sementara, di daerah Air Angek, Kabupaten Tanahdatar, banjir lahar dingin menutupi badan jalan Padang-Bukittinggi, hingga membuat akses jalan terputus. Beberapa kendaraan pun terjebak di tengah derasnya aliran banjir lahar dingin hingga membuat pengendara dibuat panik menyelamatkan diri.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar Ilham Wahab membenarkan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait bencana banjir lahar dingin di tiga daerah, yakni Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar.
“Bahar tersebut diketahui terjadi jelang memasuki waktu salat ashar, di mana air yang mengalir mengandung abu dan pasir vulkanik mengalir deras hingga ke jalan, pemukiman rumah, hingga ke kawasan pertanian,” jelasnya.
Menurut Ilham kondisi potensi banjir lahar dingin tersebut memang sudah diprediksi sejak awal oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), seiring aktifnya Gunung Marapi terjadi erupsi. Menurutnya, dari simulasi yang dilakukan PVMBG, banjir lahar dingin akan terjadi bila kondisi abu di puncak Gunung Marapi melebihi dari 10.000 kubik, bila kurang dari 10.000 kubik abu vulkanik, banjir lahar dingin tidak sampai ke pemukiman hingga kawasan pertanian.
“Kondisi sekarang itu telah menunjukan kalau abu vulkanik di puncak Gunung Marapi sudah lebih dari 10.000 kubik, sehingga banjir laharnya sampai ke jalan, ke pemukiman warga, hingga ke kawasan pertanian,” sebutnya.
Ilham mengimbau kepada pengendara yang melintasi jalan Padang – Bukittinggi untuk berhati-hati, karena ada kemungkinan kondisi yang demikian tidak bisa dilalui pengendara untuk sementara waktu. Begitupun untuk masyarakat yang berada di lokasi terdampak banjir lahar dingin, untuk tidak nekat berada di aliran banjir lahar dingin tersebut.
“Utamakan keselamatan, jangan coba-coba berdiri di tempat aliran banjir itu, karena arus sangat kuat, dan dapat mengancam keselamatan,” imbaunya.