Kue bawang milik Neti ini juga tidak menggunakan bahan-bahan penyedap. Sehingga aman dikonsumsi anak-anak dan orang dewasa.
Kue bawang “Tiga Saudara” juga sudah masuk ke Citra Swalayan, Budiman Swalayan, X-Mart, DAF Mart, Aciak Mart hingga ke Koperasi RSUP M Djamil Padang. “Alhamdulillah sudah ada sekitar 20 supermaket dan swalayan yang saya masukkan kue bawang Tiga Saudara ini,” imbuh Neti.
Didukung Penuh UPZ PT Semen Padang
Selama proses usaha kue bawang berkembang, Neti mengakui ada andil besar dari UPZ PT Semen Padang sebagai pendorong, yaitu dengan memberikan modal usaha sejak awal merintis usaha. Menurutnya, berkat bantuan dari UPZ Semen Padang, usahanya terus meningkat dan penjualan semakin besar.
Ia menceritakan, setelah setahun merintis usaha dengan respon positif dari pasar, Neti mengaku makin optimis dan semangat membuat produksi kue bawang. Namun, ia terkendala modal. Karena saat itu, harga tepung mengalami kenaikan. Selain itu, ia juga butuh mesin produksi yang lebih baik karena usaha makin berkembang.
“Mulanya, saya sempat meminjam modal dengan adik di kampung untuk beli-beli bahan. Di tahun 2023, saya baru ingat ada UPZ Semen Padang yang suka memberi bantuan kepada para pelaku usaha kecil,” sebutnya.
Akhirnya, Neti mencoba mendatangi UPZ Baznas Semen Padang. Hasil postif didapat, UPZ Semen Padang mau memberikan bantuan modal sebesar Rp4,7 juta.
Dengan uang itu, Neti membeli alat-alat mesin penggilingan, kompor serta bahan-bahan, seperti tepung, minyak goreng.
“Saya sangat merasakan bantuan dari UPZ PT Semen Padang. Dari modal awal dari UPZ saya melanjutkan perjuangan lagi. Sekarang, alhamdulillah, jika awalnya saya harus naik motor sambil menggendong anak memasukkan kue bawang ke toko-toko dan supermarket, kini sudah bisa pakai mobil,” imbuh Neti.
Bahkan, di awal tahun 2024 ini, Neti juga kembali mendapatkan bantuan tambahan modal usaha dari UPZ Semen Padang. “Mungkin dari pihak UPZ melihat usaha saya terus berkembang, dan alhamdulillah saya dibantu lagi oleh UPZ. Uangnya saya belikan tepung dan bahan-bahan lainnya,” lanjutnya.
Neti yang didukung penuh sang suami ini, kini sudah memiliki dua karyawan dalam membantu produksi usahanya. Selain itu, usaha kue bawang “Tiga Saudara” sudah merambang hingga 120 warung, kedai dan swalayan di Kota Padang. Omzetnya pun mencapai Rp 5 juta sampai Rp 6 juta per bulan.
Ke depan Neti berencana untuk terus mengembangkan usaha kue bawang “Tiga Saudara”, seperti tempat ia bekerja pertama kali, yakni kerupuk bawang “Azizah”. Ia ingin membangun produksi lebih besar, sehingga kapasitas produksi dapat semakin ditingkatkan.
“Alhamdulillah, owner kerupuk Azizah tempat saya pertama bekerja dulu mendukung penuh. Bahkan, saya sering konsultasi, jika usaha saya sempat turun naik. Ibu Azizah memberi semangat,” kata Neti, yang anak pertamanya mengenyam pendidikan di SMKN 8 Padang tersebut.
“Saat ini saya sudah memiliki dua karyawan untuk membantu produksi kue bawang ini. Semua masih keluarga. Saya berharap, usaha ini terus berkembang dan dibantu UPZ Baznas Semen Padang. Saya ingin kue bawang “Tiga Keluarga” jangkauannya hingga kabupaten dan kota di Sumbar. Saat ini, kan masih di seputaran Kota Padang, ada sekitar 120 warung, kedai dan swalayan,” sebut Neti.
Neti berencana untuk terus mengembangkan usaha kue bawang “Tiga Saudara” dengan membangun rumah produksi lebih besar. Sehingga kapasitas produksi dapat semakin ditingkatkan. Dia berharap rencana ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk UPZ Baznas Semen Padang, sehingga usaha yang dirintisnya ini akan terus maju di masa mendatang. (ren)