JAKARTA, METRO–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah menerima data transaksi janggal pada Pemilu 2024 dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memastikan, pihaknya akan membahas tindak lanjut perihal temuan dugaan transaksi janggal tersebut.
“Kemarin saya sudah terima dan kita tinggal perintahkan, pelajari, rencanakan tindaklanjutnya, dan bahas dengan pimpinan,” kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (20/12).
Meski demikian, Alex tidak menjelaskan lebih jauh mengenai data PPATK tersebut. Karena termasuk ke dalam informasi intelijen.
“Tapi yang jelas kami sudah terima, KPK sudah terima laporan dari PPATK terkait dugaan terjadinya dana kampanye atau apa istilahnya, dan pimpinan sudah minta agar dipelajari, rencanakan dan bahas dengan pimpinan. Itu disposisi saya,” ucap Alex.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan aparat penegak hukum menindaklanjuti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait dugaan transaksi janggal pada masa kampanye Pemilu 2024. Temuan itu telah disampaikan PPATK ke Bawaslu dan KPU RI.
“Bawaslu harus menyelidiki itu dan mengungkap kepada publik. Kalau itu uang haram, biasanya pencucian uang,” ucap Mahfud di Padang, Minggu (17/12).
Calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo ini menekankan, untuk tidak takut dalam mengungkap kasus tersebut. “Tangkap, supaya diperiksa rekening yang dicurigai menerima dana politik secara tidak sah,” tegas Mahfud.