PADANG, METRO – Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Balai Jalan Nasional Wilayah III mulai membangun jembatan darurat untuk menyambungkan kembali jalur lalu lintas Padang-Bukittinggi. Langkah ini dilakukan menyusul amblasnya jembatan Sungai Kalu Kayutanam Kabupaten Padangpariaman akibat diguyur hujan lebat sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (10/12).
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menargetkan, pengerjaan jembatan ‘belly’ akan rampung dalam lima hari. “Insya Allah pukul lima sore, semua material untuk bangun jembatan darurat bisa didatangkan. Targetnya lima hari lagi bisa digunakan pengendara,” kata Irwan di Istana Gubernuran, Selasa (11/12).
Irwan mengimbau, kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Padang-Bukittinggi dan sebaliknya untuk memanfaatkan jalur-jalur alternatif, Sejumlah jalur yang ditawarkan di antaranya, Sicincin-Malalak, Pariaman-Kelok 44, atau lewat Solok. Ia juga berharap putusnya jalur utama Padang-Bukittinggi tidak memghambat jalu ekonomi Sumbar. ”Penanganan kami secepatnya. Proses saat ini, sedang membuat jembatan ini,” ujar Irwan.
Meski sejumlah jalur alternatif ditawarkan, Irwan juga meminta, pengendara harus hati-hati saat melalui jalur Sicincin-Malalak saat dilanda hujan. Jalur tersebut dikenal rawan longsor karena topogratifnya yang berbukit dan jalan raya dibangun di lereng perbukitkan. ”Jangan pergi malam. Di Malalak sudah beberapa kali kami pasang lampu hilang terus,” kata Irwan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait diantaranya Balai Jalan dan Dinas PU Sumbar untuk segera memperbaiki jembatan tersebut agar bisa segera dilewati secepatnya.
”Saat ini sudah dilakukan peninjauan lokasi Jembatan yang di landa banjir bandang tepatnya dikorong pasa usang nagari kayu tanam kec. 2×11 kayu tanam. Insyah Allah untuk Bahan jembatan di perkirakan sudah sampai di lokasi paling lambat malam nanti. Untuk Pemasangan jembatan darurat dari Belly memakan waktu 4 sampai 5 hari,” ujar Erman.
Sementara, Sekretaris Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani merekomendasikan, masyarakat dari Pekanbaru menuju Padang dan sebaliknya melewati jalur Solok, karena jalur utama melewati Padangpariaman belum bisa dilewati akibat jembatan putus.
”Ada dua alternatif yaitu melewati Solok atau melewati Malalak Agam terus ke Sicincin Padangpariaman. Namun lebih direkomendasikan lewat Solok,” kata Dedy Diantolani.
Menurut Dedi, jalur Sicincin-Malalak kondisi jalannya cukup baik, tetapi kadang diselimuti kabut tebal hingga jarak pandang terbatas. Selain itu, jika curah hujan tinggi jalur itu juga masih rawan longsor hingga bisa membahayakan pengendara.
Jalur Solok melewati Danau Singkarak terus ke Sitinjau Laut relatif lebih aman bagi pengendara sehingga lebih direkomendasikan. Meski ada beberapa titik yang rawan longsor, tetapi ada alat berat yang stand by di sekitar lokasi sehingga bisa segera diatasi. “Namun kalau hujan sangat lebat, sebaiknya ditunda dulu perjalanan hingga reda agar lebih aman,” sarannya. (mil)
Komentar