Waspada, Virus Hepatitis Misterius Masuk ke Sumbar, Balita asal Solok Meninggal Diduga Akibat Terinfeksi, Gejalanya Demam, Diare, Muntah hingga Tubuh Menguning

KETERANGAN PERS— Kepala Dinkes Sumbar, Lila Yanwar didampingi Ketua IDAI Sumbar Finny Fitry Yani memberikan keterangan pers terkait meninggalnya bayi berumur dua bulan asal Kabupaten Solok yang meninggal pada 2 Mei 2022 lalu, karena penyakit hepatitis misterius, Selasa (10/5).

PADANG, METRO--Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumbar dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum bisa memastikan bayi berumur dua bulan asal Kabupaten Solok yang meninggal pada 2 Mei 2022 lalu, karena penyakit hepatitis misterius. Hanya saja, gejala yang dialami bayi tersebut mirip dengan gejala hepatitis misterius.

Kepala Dinkes Sumbar, Lila Yanwar mengatakan, kasus tersebut masih suspek karena membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Namun pasien ternyata sudah meninggal sebelum dilakukan pemeriksaan.

“Ini kasus suspek, ya. Baru diduga. Ada pemeriksaan lain yang harus dilakukan. Tapi anaknya keburu meninggal. Pemeriksaan itu baru kita dapat dari Ikatan Dokter Anak Indonesia beberapa hari lalu,” kata Lila saat menggelar jumpa pers, Selasa (10/5) di Gubernuran Sumbar.

Lila mengatakan, gejalanya mirip dengan hepatitis misterius itu. “Dia seperti hepatitis A. Tapi ternyata tidak cocok pemeriksaan laboratoriumnya dengan hepatitis A, sehingga kita menyebutnya sebagai hepatitis unknown etiology,” jelas Lila.

Sementara, Ketua IDAI Sumbar Finny Fitry Yani menyatakan belum bisa memastikan penyebab kematian bayi tersebut.

“Kita belum bisa pastikan penyebabnya. Status bayi tersebut masih “pending” atau ditangguhkan,” kata Finny.

Finny mengatakan ahli-ahli kesehatan di dunia masih bingung soal penyebab hepatitis misterius ini.

“Virus apa penyebabnya dan bagaimana cara penularannya belum diketahui. Apakah melalui udara, makanan atau lainnya itu yang belum jelas,” kata Finny.

Namun yang jelas, kata Finny, penyakit ini memiliki gejala demam, diare, mual, muntah, gangguan saluran cerna hingga tubuh menguning.

“Penyakitnya sangat akut dan tubuh dalam waktu cepat menguning sehingga risiko kematian menjadi tinggi,” kata Finny.

Sebelumnya diberitakan, seorang bayi berumur dua bulan asal Kabupaten Solok, meninggal dunia diduga karena penyakit hepatitis misterius. Bayi tersebut sempat dirujuk dari Puskesmas di Solok, RSUD sebelum dirawat di RS Hermina Padang dan akhirnya meninggal pada 2 Mei 2022 lalu.

Siapkan Penanganan

Pemprov Sumbar menyiapkan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang untuk penanganan kasus dugaan penyakit hepatitis misterius. Rumah sakit terbesar di Sumbar itu selain memiliki alat yang lengkap juga ditunjang dengan dokter-dokter spesialis anak.

“Kita siapkan RSUP M Djamil Padang sebagai rumah sakit rujukan untuk kasus dugaan hepatitis misterius ini,” ujar Lila.

Ditambahkan Lila, selain menyiapkan rumah sakit penanganan, pihaknya mengambil langkah antisipasi cepat terhadap hepatitis misterius ini.  Langkah lain yang telah dilakukan dengan menyiapkan sistem screening dari Puskesmas ke dokter anak di daerah.

“Ada juga aplikasi sistem kewaspadaan dini respon. Ada SOP yang disepakati bersama, kalau kasus ini berat kita akan menunjuk rumah sakit rujukan, sementara saat ini RSUP M Djamil Padang,” katanya.

Dengan adanya kasus dugaan hepatitis misterius tersebut, Lila mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

“Kita beritahukan kepada masyarakat agar waspada. Namun, tidak perlu panik. Yang paling penting sering bertanya terkait hepatitis misterius ini. Terapkan perilaku hidup sehat seperti mencuci tangan, menggunakan masker,” ujarnya.

Sebelumnya, juru bicara Kemenkes Siti Nardia Tarmizi mengatakan, gejala hepatitis biasanya disebabkan Adenovirus yang menyebabkan penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E.  Virus ini umumnya menyerang anak-anak dan cenderung memiliki gejala ringan.

Tapi, yang berkembang sekarang, gejala yang ditimbulkan cenderung berat bahkan meninggal dunia. Sehingga sebut Siti butuh penelitian lebih lanjut terkait penyebab penyakit. Dunia saat ini menamakan penyakit ini sebagai hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya (penyebabnya). (fan)

Exit mobile version