Gempa 6,2 SR Guncang Pasaman Barat, 7 Meninggal, 75 Luka-luka, Sekolah Hingga Mesjid Alami Kerusakan

GEMPA— Sejumlah bangunan rata dengan tanah setelah gempa 6,2 SR mengguncang Pasaman Barat, Jumat (25/2) pagi

PASBAR, METRO–Gempa bermagnitudo 5,2 dan 6,2 SR mengguncang disusul dengan beberapa gempa susulan menguncang Kabupaten Pasaman Barat, Jumat (25/2) pagi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisaka (BMKG) menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.

Meskipun tidak berpotensi Tsunami, namun guncangan gempa yang berjenis gempa kerak dangkal ini menyebabkan sejumlah bangunan rusak parah dan rata dengan tanah. Selain itu, akibat gempa ini juga menye­bab­kan korban jiwa dan korban luka-luka.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang Asnedi mengatakan, data sementara yang diperoleh oleh pihaknya, terdapat 7 korban meninggal dunia, 10 luka berat dan 75 orang luka ringan.

“Rinciannya, di Kabupaten Pasaman Barat terdapat 3 korban jiwa, 10 luka berat dan 50 orang ringan serta 5000 jiwa di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman, dan Kecamatan Kinali mengungsi di 35 titik pengungsian,”ujar Asnedi.

Kemudian di Kabupaten Pasaman terdapat 4 korban jiwa, dan 25 orang luka ringan. Sementara itu hasil pemantuan secara visual dan informasi terkait  kerusakan bangunan yaitu, SDN 19 Kinali rusak berat, Bank Nagari Capem Simpang Pasaman Barat rusak, Balairong mengalami rusak, longsor di Bukit Lintang Nagari Malampah, langit-langit Aula Kantor Bupati rusak.

Selanjutnya, beberapa bangunan sepanjang jalan dari Jambu Baru sampai ke Talu mengalami kerusan antara 25% – 90%, kerusakan perbangunan -/+ 100 Bangunan informasi Pa Ujang Dari PMI Kab Pasman Barat. Bangunan terbesar yang mengalami kerusakan hingga 90% di masjid Raya Kajai. Posko kesehatan yang berdiri baru 1 yaitu di Puskesmas Kajai khusus penanganan korban luka-luka dan traumatis.

“Koordinasi telah dilaksanakan dengan pejabat setempat yang ada di lokasi, anggota DPRD Pasaman Barat dan Kabid Kesehatan Kab. Pasaman Barat. Hingga sore hari Perbantuan evakuasi korban di reruntuhan dari masya­rakat atau potensi masih nihil,”kata Asnedi.

Pihak Kepolisian masih melaksanakan penyisiran di seluruh wilayah terdampak gempa guna mencari informasi korban yg masih hilang. Hingga pukul 18.00 WIB, info evakuasi SAR masih nihil.

“Kebutuhan saat ini adalah logistik, tenda bagi survivor serta alat-alat berat untuk menyingkirkan reruntuhan bangu­nan,­”ungkap Asnedi.

Sementara itu informasi yang diperoleh dari BMKG pusat diketahui, gempa yang terjadi pada pukul 08.39.29 WIB memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1 SR.

Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14 LU, 99,94 BT tepatnya di darat pada jarak 12 Km timur laut wilayah Pasaman Barat dengan kedalam 10 Km.

Gempa utama magnitudo 6,1 ini pada 4 menit sebelumnya didahului 1 kali gempa pendahuluan dengan magnitudo 5,2 SR. Gem­pa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktifitas sesar aktif yaitu sesar besar Sumatera tepatnya pada segemen Angkola bagian selatan.

Gempa ini dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V-VIMMI, di Agam, Bukittinggi, dan Padang Panjang dengan intesitas IV MMI, di Pa­dang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli III MMI.

Untuk itu, pihak BMKG menghimbau rumah yang sudah rusak meskipun ringan sebaiknya tidak ditempati terlebih dahulu karena jika ada gempa susulan dapat terjadi kerusakan lebih parah dan membahyakan penghuninya.

Kemudia juga waspadai daerah perbukitan ka­rena gempa 6,1 dapat me­nyebabkan ketidak stabilan lereng perbukitan jika hujan dapat terjadi longsoran dan runtuhan batu, apabila terjadi gempa susulan signifikan. (tim)

Exit mobile version