BUKITTINGGI, METRO – Masyakarat Jorong Koto Tinggi, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Senin (12/11) malam digegerkan dengan terbakarnya sebuah tempat ibadah. Masjid Darul Ulya yang sudah berdiri 200 tahun lebih itupun harus membara dan tak bisa digunakan lagi.
Masjid Darul Ulya sudah hadir selama tiga generasi di jorong Koto Tinggi. Bahkan, menjadi masjid satu-satunya tempat shalat Jumat di jorong tersebut. Diketahui, sehari-hari masjid ini juga tetap ramai oleh jamaah shalat lima waktu.
Kebakaran terjadi beberapa waktu setelah jamaah menyelesaikan shalat Isya berjamaah, sekitar pukul 20.00 WIB. Kebakaran menghanguskan semua bagian dalam masjid tersebut.
Kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh Wali Jorong Koto Tinggi, Fauzi yang sedang berada di dalam rumah yang berjarak lebih kurang 50 meter dari Mesjid Darul Ulya. Kemudian terdengarlah suara-suara teriakan minta tolong yang mengatakan terjadi kebakaran.
Mendengar teriakan tersebut, saksi Fauzi langsung menuju masjid melihat ada api yang membara di gudang samping kiri masjid. Gudang tersebut terbuat dari kayu berukuran 4 x 6 meter yang beratap seng.
Setiba di lokasi, dia telah melihat api menjalar dan telah membakar masjid yang berukuran 15 x 15 meter yang terbuat dari batu bata, lantai keramik, dinding semen dan beratap seng.
Atas kejadian kebakaran tersebut, masyarakat secara bersama-sama berusaha untuk memadamkan api. Tidak lama kemudian datang bantuan tiga unit pemadam kebakaran dari Kabupaten Agam, dan satu unit pemadam kebakaran Kota Bukittinggi.
Kapolsek Baso Iptu Adrianto menyebut, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.45 WIB. Setelah masyarakat dan tim pemadam kebakaran bersama-sama memadamkan api di tempat kejadian kebakaran. ”Akibat kebakaran, semua bagian masjid Darus Ulya yang dibuat dari bangunan permanen tersebut habis dilahap api,” katanya.
Kata Kapolsek Baso, saat ini pihak kepolisian dan masyarakat bersama-sama membersihkan puing-puing sisa kebakaran yang tidak bisa diselamatkan isi dalam masjid. “Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polsek Baso, dan kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan lebih Rp1 miliar,” kata Kapolsek.
Wali Nagari Koto tinggi G Gio mengatakan, Masjid Darul Ulya adalah masjid paling tua di Jorong Koto Tinggi. “Ini masjid sudah sangat tua. Saat ini masyarakat dan pihak kepolisian masih mencari tau penyebab kabakaran serta membersihkan puing-puing,” ujarnya
Katanya, wali nagari, camat, jorong serta Forkopimda sudah melakukan rapat sementara bagaimana cara supaya Masjid Darul Ulya bisa dipergunakan sementara.
”Kami tentu akan cepat membersihkan puing-puing dan akan membagun masjid dengan swadaya dan bantuan masyarakat. Sementara kami akan tutup bagian masjid dengan terpal untuk shalat Jumat dua hari lagi,” jelasnya. (cr8)