Atlet Sumbar Dikawal Brimob di PON XX Papua, Kombes Pol Satake: Sudah Sesuai Permintaan Pemprov

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

PADANG, METRO–Polda Sumatra Barat (Sumbar) berikan penjelasan terkait  dikerahkannya personel Satbrimob dalam pengawalan atlet Sumbar yang mengikuti  PON XX di Papua. Hal ini sekaligus menjawab kritikan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw yang menilai tim PON Sumbar yang dinilainya sangat berlebihan karena memberi kesan Papua tidak aman bagi para atlet dari seluruh Indonesia untuk mengikuti PON.

Kabid Humas Polda Sum­bar, Kombes Pol Ste­fanus Satake Bayu Setianto menegaskan, terlibatnya personel dari Satbrimob dalam pengawalan atlet PON asal Sumbar itu sudah sesuai permintaan peme­rintah provinsi.

“Brimob punya kua­lifi­kasi pengawalan VVIP. Jadi dalam hal pengawalan se­perti ini, memang cocok­nya Brimob,” kata Satake Bayu, Jumat (17/9).

Kombes Pol Satake Ba­yu mengungkapkan, keter­libatan Satbrimob tak ha­nya dilakukan kontigen PON Sumbar. Namun juga da­erah lain juga merupa­kan hal yang sama.

“Polda lain juga mem­berikan pengawalan ke­pada atlet di provinsinya. Ka­rena profesional. Biasa­nya permintaan. Tidak apa-apa diprotes, Polda lain sama juga mem­be­rikan pengawalan ke­pada atlet-atlet yang mengikuti PON XX. Kita tidak bakal menarik personel tersebut, ujarnya.

Sementara, Wakil Gu­ber­nur Sumbar, Audy Joi­nal­dy menjelaskan, bah­wa pengamanan oleh personel Bri­mob Polda Sumbar dila­kukan atas perintah lewat surat oleh Kapolri dan Menteri Dalam Negeri (Men­dagri).

“Dalam surat Kemen­terian Dalam Negeri (Ke­mendagri) itu berisi im­bauan dan diminta agar mengadakan pengamanan bagi kontingen PON ma­sing-masing provinsi. Surat dibe­rikan kepada KONI masing-masing,” ungkap Audy.

Ditegaskan Audy, pe­nga­walan terhadap atlet-atlet untuk PON XX Papua, tidak hanya dila­kukan oleh Sum­bar. Me­lainkan juga dila­kukan oleh provinsi-provinsi lainnya sesuai de­ngan surat Ke­mendagri ter­sebut.

 “Jadi ini seluruh Polda, Aceh dan Jawa Timur dan Jawa Barat juga sudah mulai mengirim. Jadi bukan cuma Sumbar saja. Walau­pun ada kritik, kita tidak akan merubah kebijakan untuk memberikan penga­walan kepada atlet kita,” ungkap Audy. (rgr)

Exit mobile version