PADANG, METRO – Asyik mandi-mandi bersama temannya, seorang murid SD meninggal dunia karena tenggelam dan hanyut terbawa arus sungai. Dia menghembuskan nafas terakhir di sekitar Jembatan Putus Sungai Baru, Pasir Jambak, Kelurahan Pasir Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Senin (12/3) sekitar pukul 12.00 WIB.
Korban yang diketahui bernama M Hafiz Azhari (8) sempat diselamatkan warga. Dia ditemukan tak jauh dari jembatan. Saat itu masih bernafas, namun dalam keadaan sudah kritis. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas setempat. Akhirnya dinyatakan telah meninggal dunia.
Kejadian itu berawal ketika korban bersama dengan dua temannya sepulang sekolah menuju lokasi untuk mandi-mandi di sungai. Namun, saat asyik mandi-mandi, tiba-tiba saja korban tenggelam dan terbawa arus sungai.
Korban yang sempat melambaikan tangan dan meminta tolong, seketika tak muncul lagi ke permukaan air sungai. Saat itu juga, teman-teman korban langsung berlari ke permukiman warga dan memberitahukan kepada warga setempat perihal korban yang tenggelam.
Warga yang mendapatkan informasi itu langsung berbondong-bondong ke lokasi kejadian dan melakukan penyisiran di sepanjang sungai. Alhasil, sekitar setengah jam melakukan pencarian, korban ditemukan beberapa puluh meter dari lokasi mandi.
Setelah ditemukan, korban dievakuasi dari dalam sungai ke tepian. Saat dicek, korban masih bernafas. Warga kemudian berusaha memberikan pertolongan pertama dengan mengangkat tubuh korban agar air yang masuk ke paru-parunya bisa keluar. Korban sudah kritis.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz melalui Kapolsek Kototangah Kompol Joni Darmawan mengatakan, korban hanyut ketika mandi-mandi bersama temannya di dekat jembatan. Pada saat mandi, kondisi debit air sungai memang agak tinggi dan arus deras.
“Korban kemungkinan tenggelam karena mandi di bagian yang dalam, dan tersangkut oleh pohon kayu yang hanyut. Kemudian terbawa arus sungai yang deras akibat pasang naik. Warga setempat berhasil menemukan korban sekitar 30 menit tak jauh dari lokasi. Tersangkut di batang kayu,” kata Joni.
Joni menjelaskan saat ditemukan korban memang dalam kondisi masih bernafas, dan korban sempat dilarikan ke Puskesmas, namun karena banyaknya air yang masuk ke paru-parunya, korban tak bisa diselamatkan oleh tim medis hingga akhirnga korban meningal dunia.
“Keluarga menolak untuk dilakukan visum, beralasan menerima perstiwa itu sebagai musibah. Jasad korban juga sudah kita serahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan,” pungkasnya. (rg)
Komentar