SIJUNJUNG, METRO – Dengan keterbatasannya, Zainab (50) mencari anaknya yang menyebut akan gantung diri. Dia terpaksa ngesot, karena tak bisa berjalan, usai menderita stroke. Zainap terpekik kencang, ketika menemukan buah hatinya tak lagi bernyawa. Tergantung di kamarnya.
Tak heran, kejadian ini membuat warga Jorong Tandikek, Nagari Timbulun, Kecamatan Tanjung Gadang gempar, Kamis (1/2) malam sekitar pukul 21.20 WIB. Korban diketahui bernama Apris Nando (30), yang menderita gangguan jiwa selama empat tahun terakhir. Tak ada yang mengira, korban mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
Kejadian tersebut berawal dari pembicaraan korban dengan ibunya pada pukul 18.30 WIB di rumahnya. Korban mengatakan, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena sakit yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir tak kunjung sembuh.
Korban dan ibunya hanya tinggal berdua di rumah itu. Ibu korban tengah sakit. Sedangkan ayah korban sedang bekerja di Nagari Aia Angek, Kecamatan Sijunjung sebagai kuli bangunan. Tak berselang lama, sekitar dua jam setelah pembicaraan tersebut, ibu korban tak lagi mendengar suara anaknya.
Kemudian, dia merangkak dan ngesot untuk mencari anaknya. Akhirnya, sang ibu menemukan korban dalam keadaan tergantung dengan menggunakan kain sarung di dalam kamar. Melihat kejadian itu, ibu korban pun berteriak hingga warga setempat berdatangan.
Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir melalui Kapolsek Tanjung Gadang Iptu B Mendrofa membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mendapat informasi dari wali nagari setempat yang mengatakan bahwa ada warga yang meninggal karena gantung diri.
”Personel langsung turun ke lokasi bersama anggota dan melakukan evakuasi serta identifikasi terhadap korban. Korban gantung diri menggunakan kain sarung, di dalam kamar. Dan saat kami sampai di TKP, tubuh korban sudah diturunkan dalam keadaan tidak bernyawa lagi,” tuturnya.
Setelah melakukan evakuasi, Polisi Sektor Tanjung Gadang membawa korban ke Puskesmas Tanjung Gadang untuk dilakukan visum. “Kita sempat bawa ke Puskesmas Tanjung Gadang dan dilakukan visum, kemudian jenazah dikembalikan ke pihak keluarga,” katanya.
Kapolsek menambahkan, sebelumnya polisi menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit, namun pihak keluarga tidak mau. “Keluarga membuat perjanjian agar pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan tidak menuntut pihak lain terkait penyebab kematian korban,” katanya. (e)
Komentar