SOLOK, METRO – Dua hari dicari, Ocan (48), warga Nagari Sibarambang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok ditemukan tewas tertimbun longsor, Senin (11/12) sekira pukul 16.00 WIB. Jasad korban ditemukan di bawah papan dinding rumah yang tertimbun longsor dengan kondisi mengenaskan.
Pencarian terhadap korban hanya dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan seadanya oleh petugas gabungan dibantu warga setempat. Medan yang cukup berat setelah dihantam banjir bandang dan longsor cukup menyulitkan bagi petugas dan warga melakukan pencarian terhadap korban. Terlebih alat berat tidak dapat didatangkan karena kondisi medan yang sulit dijangkau.
Kalaksa BPBD Kabupaten Solok Dasril, mengungkapkan pencarian korban dilakukan sejak Minggu (10/12) pagi. Namun, belum ada tanda-tanda dimana korban berada. Petugas gabungan dari berbagai unsur bersama masyarakat setempat melakukan pencarian terhadap korban di sekitar rumah dimana korban berada sebelum terjadi banjir bandang dan longsor.
Menurut keterangan warga dan saudara korban, Ocan— ibu enam anak itu, tengah berada di rumah salah seorang kerabatnya Neni (60) yang tengah mempersiapkan acara kenduri. Semenjak Sabtu (9/12) siang hingga malam, Ocan tengah membantu kerabatnya yang akan kenduri.
“Saat itu hujan cukup lebat mengguyur. Namun warga tidak menyangka kalau musibah berupa banjir bandang dan longsor datang,” ungkap Rustel Aiga, warga Sibarambang.
Malam itu, sejumlah warga termasuk korban yang berada di rumah Neni panik. Di kala hujan turun mengguyur, suara gaduh yang terdengar cukup keras mengusik ketenangan masyarakat di rumah.
Belum sempat penghuni rumah berpikir, rumah tiba-tiba bergerak. Teriakan histeris dan kepanikan seisi rumah pecah di malam kejadian itu. Korban bersama penghuni rumah berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Namun, tanah longsor dari belakang rumah begitu cepat menyapu. Korban bersama sejumlah warga ikut tersapu longsor. Namun korban malam itu hingga Minggu pagi tidak ditemukan.
”Korban diduga tertimbun longsor. Semenjak Minggu pagi pencarian terhadap korbanpun dilakukan meski dengan peralatan seadanya. Tebalnya gundukan tanah dimana korban diduga tertimbun cukup menyulitkan upaya pencarian terhadap korban,” ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Solok Dasril. Setelah mengevakuasi, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan karena jasad korban sudah mengenaskan.
Seperti diketahui hujan deras yang mengguyur Kabupaten Solok dan sekitarnya sepanjang Sabtu (9/12) siang hingga malam, memicu terjadinya banjir dan longsor. Setidaknya empat nagari di dua kecamatan terdampak bencana ini.
Ratusan rumah milik warga serta ratusan hektare areal persawahan rusak dan gagal panen. Nagari yang terkena dampak, Nagari Guguak Sarai dan Nagari Sungai Jambur yang berada di Kecamatan Sei Lasi. Sedangkan di Kacamatan X Koto Diatas juga terjadi banjir bandang yang menerjang Nagari Sibarambang dan Nagari Katialo.
Di Nagari Guguak Sarai dikabarkan 110 rumah warga terkena dampak. 7 rumah rusak parah serta memaksa 500 jiwa mengungsi. Banjur juga merendam puluhan rumah dan areal persawahan warga Nagari Sungai Jambur Kecamatan Sei Lasi. Banjir berlumpur itu sempat membuat masyarakat panik. Pasalnya kali ini terbilang parah. Warga yang rumahnya tergenang lumpur terpaksa mengungsi.
Dampak banjir bandang juga dialami warga Nagari Kutialo dan Sibarambang, Kecamatan X Koto Diatas. Sementara di Nagari Kutialo yang berbatasan dengan Nagari Sibarambang juga mengalami dampak banjir bandang. Setidaknya 34 rumah warga diterjang banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 23.00 wib, Sabtu (9/11).
Lima rumah warga mengalami rusak parah serta ternak milik warga berupa sapi hilang terbawa banjir. Selain merusak rumah warga, banjir bandang akibat meluapnya aliran Batang Katialo juga menyapu areal persawahan milik warga setempat. (vko)
Komentar