AGAM, METRO – Longsor kembali melanda ruas jalan Sicincin-Malalak-Balingka (Simaka) tepatnya di Bukik Timbulun, Nagari Balingka Kecamatan IV Koto, Selasa (5/12) sekitar pukul 12.45 Wib.
Tumpukan longsor tersebut sempat melumpuhkan jalur transportasi dari Kabupaten Agam ke Kabupaten Padangpariaman. Kemarin, sejumlah warga sekitar juga terlihat berupaya membersihkan material longsor dengan alat seadanya. Sembari menunggu datangnya bantuan alat berat.
Camat IV Koto Rahmi Artati mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor, namun akses jalan terputus total, karena tingginya material longsor menumpuk di badan Jalan Simaka.
”Tingginya instensitas hujan sekarang ini membuat bukit-bukit sepanjang jalan Simaka mudah terjadi longsor. Apalagi waktu longsor kondisi cuaca cukup cerah, namun tidak kita sangka akan terjadi longsor. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran kita selama ini,” jelas Rahmi.
Dijelaskan, pembersihan material longsor akhirnya berhasil dilakukan petugas BPBD Agam. Alat berat ikut diterjunkan untuk mempercepat pembersihan material. ”Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat kita selalu waspada akan bahaya longsor. Apalagi daerah Malalak rawan longsor. Dengan cuaca ekstrem, pagi hari hujan lebat, siang cerah dan malam turun hujan lagi, maka diimbau masyarakat lebih hati-hati,” imbau Rahmi Artati.
Sementara itu, mantan anggota DPRD Agam dari Fraksi Golkar, Zulfahmi, yang sempat terjebak longsor, kemarin mengaku perlu penanganan khusus dalam menangani longsor yang kerap melanda ruas jalan di sekitar Malalak.
”Seperti diketahui ruas jalan sepanjang daerah Malalak-Tandikek ini selama ini memang sangat rawan terhadap kejadian longsor. Karena itu kita berharap ke depan mungkin perlu penanganan bersifat komprehensif, sehingga dampak longsor yang terjadi bisa diminimalisir,” harapnya.
Ia mencontohkan, saat terjadi cuaca buruk, pemerintah daerah harus cepat tanggap. Seperti, menyiagakan alat berat serta petugas di sejumlah titik rawan longsor. ”Kita tidak pernah mengetahui kapan longsor terjadi. Karena itu, sebaiknya dinas terkait, Pekerjaan Umum (PU) dan BPBD sudah menyiagakan petugas serta alat berat. Sehingga jika longsor atau jalan terban, cepat penanganannya,” tegas Zulfahmi.
Material longsor menimbun badan jalan sekitar 1,5 Km dari arah Simpang Malalak, tepatnya di Bukit Kabau. Longsor setinggi satu meter sempat menimbun badan jalan sepanjang 10 meter.
”Material longsor mengganggu arus lalu lintas. Kendaraan roda empat tidak bisa melintas, namun roda dua masih bisa melewati ruas jalan. Namun harus ekstra hati-hati,” ungkap Endi, warga setempat kepada POSMETRO.
Pengakuan Endi, saat longsor terjadi cuaca cukup cerah. Hanya saja saat itu angin memang berhembus cukup kencang. Meski demikian hujan deras sudah beberapa hari terakhir mengguyur kawasan Koto Mambang menuju Malalak. ”Sudah sering terjadi longsor, dan rata-rata tandanya memang seperti itu. Tidak hujan, hanya angin memang berhembus cukup kencang,” terangnya.
Badai, Pohon Tumbang
Sementara itu, hujan disertai angin badai melanda wilayah Padangpariaman, Selasa (5/12) sekitar pukul 05.30 WIB mengakibatkan atap rumah dan pohon kelapa bertumbangan. Bahkan kabel-kabel listrik putus karena ditimpa pohon.
Hujan badai menerjang Korong Gantiang, Nagari Kurai Taji Timur, Kecamatan Nan Sabaris, mengakibatkan atap seng kedai diterbangkan. Kapolsek Nan Sabaris Iptu Irwan Sikumbang serta Kalaksa BPBD Padangpariaman Amiruddin, mengungkapkan seluruh korban sudah didata.
Pemilik toko atau kedai adalah Herlinda (40), Isratul Hidayat (40), Rohani (50) dan Yudi Prabuto (32). Angin puting beliung mengakibatkan kerugian mencapai Rp45 juta.
”Sedangkan di Tingkalak, Korong Kampung Aur, Nagari Sunur Tengah, pohon durian tumbang dan menimpa rumah milik Bainar (68), pensiunan PNS. Sementara, di Tingkalak, Korong Kampung Aur, Nagari Sunur Tengah, Kecamatan Nan Sabaris, pohon kelapa tumbang dan mengakibatkan jaringan listrik rusak,” ungkap Kapolsek Nan Sabaris Iptu Irwan Sikumbang.
Pohon tumbang juga merusak kabel listrik di Korong Kampung Lintang, Nagari Sunur, Kecamatan Nan Sabaris. Sekarang kita telah melakukan koordinasi dengan BPBD Padangpariaman dan pihak terkait. Korban jiwa dalam musibah ini tidak ada yang ada kerugian material,” ujarnya. (p/efa)