SIJUNJUNG, METRO – Komplotan perampok lintas provinsi yang dikenal sadis dan kejam dalam setiap aksi, berhasil digulung Tim Khusus Polres Sijunjung di sejumlah daerah. Tujuh pelaku menyerah dalam pelariannya, dan tiga di antaranya harus ditembak aparat karena melakukan perlawanan.
Perampok yang memakai senjata api dan senjata tajam untuk melukai para korbannya ini berasal dari berbagai daerah. Di antaranya, Solok, Limapuluh Kota, Kota Padang, Lampung, Jawa Purworejo, Jawa Tengah dan juga Sijunjung. Selain merampok truk tangki CPO di jalinsum Nagari Siaur, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, beberapa waktu lalu, perampok yang berjumlah delapan orang ini (1 masih DPO) juga terlibat kasus pembunuhan serta perampokan di Kabupaten Agam dan Pasaman.
”Dari 7 pelaku, tiga di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. Komplotan ini merampok sopir truk tangki CPO Zulbarki (55) warga Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.
Para pelaku juga berhasil menembak korban dan mengalami kerugian sebesar Rp299 juta. Aksi komplotan ini terbilang sudah profesional, bahkan mereka menyusun rencana dengan rapi dan sudah terorganisir,” ungkap Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir didampingi Kasat Reskrim Iptu Wawan Darmawan.
Perampokan terjadi ketika korban Zulbarki mengemudikan truk tangki CPO milik rekannya. Ketika melewati jalinsum di Nagari Siaur pada malam hari, datanglah empat pelaku, Yanto (45), warga Kabupaten Limapuluh Kota, Wan Barangin (41), warga Solok, Mugiono alias Bogel (29), warga Purworejo, Jawa Tengah dan Putra (28), warga Lampung, menghadang truk tangki.
Para pelaku yang menaiki Avanzam mencegat dan mengambil alih truk tangki. Pelaku menembak paha korban. Setelah berhasil menguasai truk, para pelaku membuang korban di kebun karet di daerah Koto Baru, Dharmasraya dan melarikan diri.
Kemudian para pelaku menguras isi tangki CPO dan memindahkan ke truk tangki lain yang telah disediakan para pelaku lainya di tempat berbeda. Empat pelaku lain yang menunggu adalah, Anggi (31), warga Kabupaten Limapuluh Kota, Momon (40), warga Kota Padang, Nono (36) warga Tanjung Gadang, Sijunjung dan Badul (38), warga Tanjung Gadang, Sijunjung.
Setelah menguras isi truk tangki, kendaraan ditinggal dan para pelaku menjual minyak CPO. Setelah berhasil melakukan perampokan, para pelaku berpencar dan melarikan diri keluar provinsi, hingga ke Pulau Jawa. Sedangkan uang bagian para pelaku ditransfer melalui rekening masing-masing oleh salah seorang rekan pelaku.
”Para pelaku ini berasal dari daerah yang berbeda-beda, dan sengaja datang dari luar daerah hanya untuk melakukan aksi perampokan. Mereka semua pemain, bahkan mereka sering beraksi di Sumbar.
Seperti kasus perampokan di Kabupaten Agam dan Pasaman. Bahkan ada yang terlibat dalam kasus pembunuhan, kita akan koordinasi dengan seluruh jajaran polres untuk aksi kejahatan pelaku,” tutur Kapolres, Kamis (30/11).
Meskipun sudah melarikan diri hingga ke Pulau Jawa, akhirnya satu persatu pelaku berhasil digulung petugas. Bahkan perburuan petugas selama satu bulan ke berbagai provinsi membuahkan hasil.
”Kita bentuk tim khusus untuk mengungkapnya, anggota mengejar pelaku ke luar provinsi. Ada yang ditangkap di Purworejo, di Serang Banten, di Jakarta, di Lampung. Otak perampokan berasal dari Sumbar. Dari delapan tersangka, 7 orang sudah diamankan, dan satu orang masih diburu,” kata AKBP Imran Amir.
Kapolres Sijunjung juga mengapresiasi kinerja anggotanya yang sudah bekerja dengan susah payah dalam mengungkap perampokan tersebut. “Ini berkat upaya dari anggota semua yang sudah bekerja keras. Saya akan berikan penghargaan kepada anggota yang ikut terlibat dalam penangkapan kasus ini,” tambahnya. (e)
Komentar