PADANG, METRO – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas II A Muaro Padang, kembali sukses dibobol. Minggu (12/11) pukul 11.45 WIB, warga binaan kasus pembunuhan itu kabur dengan cara melompat dari pintu samping pos 4.
Napi bernama Mardiansyah Zalukhu (25) merupakan narapidana kasus pembunuhan terhadap bos toko di Jalan Pemuda pada 2016 lalu. Ia divonis hakim PN Klas IA Padang dengan hukuman 20 tahun penjara karena terbukti melanggar pasal 340 KUHP.
Kaburnya narapidana itu berawal ketika ia mengambil jemuran di atap seng yang berada di atas teras lapas. Saat itu, napi tersebut berjalan di sekitar lokasi. Melihat petugas tidak ada, napi itu langsung meloncat ke bawah menuju pintu samping dekat pos 4.
Setiba di pintu samping itu, napi Mardiansyah langsung melompat ke halaman depan dan meloncat menuju pagar. Setelah itu Mardiansyah menyeberang jalan menuju ke luar lapas dan kemudian menghilang.
Mengetahui warga binaan itu kabur pihak lapas langsung mencari yang bersangkutan. Kepala Lembaga Permasyarakatan Klas II A Padang, Sri Yuwono, mengatakan setelah mengetahui warga binaan itu kabir dari lapas, kemudian dilakukan pencarian dengan berkoordinasi dengan Polresta Padang.
”Warga binaan itu kabur ketika mengambil jemuran, kemudian meloncat ke pintu samping dekat pos 4, setelah itu keluar melompati oagar dan kabur melarikan diri. Statusnya saat ini tahananan Pengadilan Tinggi,” kata Sri Yuwono.
Sri Yuwono menambahkan, napi kabur diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan terhadap jumlah warga binaan. Ketika diperiksa jumlah warga binaan kurang satu orang. Petugas jaga langsung mengejar warga binaan. Akan tetapi, hingga saat ini ia belum ditangkap dan terus dicari.
”Kita masih lakukan pencarian, mudah-mudahan dalam waktu yang secepatnya warga binaan itu kembali ditangkap. Kaburnya napi itu diketahui dari tamping (tahanan pendamping. Kita masih memburunya,” ungkap Sri Yuwono.
Kapolresta Padang Kombes Pol Chairul Aziz, menambahkan pihaknya sudah mengetahui informasi kaburnya seorang warga binaan dari Lapas Muaro Padang. Saat ini, Polresta sudah mengerahkan anggota Intel maupun Reskrim untuk memburu narapidana yang kabur tersebut.
”Anggota polisi sudah disebar di lapangan untuk mencari orang itu, tapi belum berhasil ditemukan. Informasinya yang kabur itu terjerat kasus pembunuhan. Kita masih melacak keberadaan narapidana itu,” pungkas Chairul Aziz. (rg)