LIMAPULUH KOTA, METRO – Warga Lurah Bukik, Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota digemparkan dengan penemuan bayi berumur tiga hari. Bayi merah ditemukan terkubur di samping rumah gadang berjarak 20 meter, milik Nel Febrianti (40), Rabu (8/11) sekitar pukul 14.30 WIB.
Penemuan kuburan bayi itu berawal dari kecurigaan warga Jorong Lurah Bukik melihat perut Nel Febrianti yang sudah membesar. Warga menduga Nel hamil, namun tak tahu siapa pria yang menghamili wanita itu.
Kecurigaan warga terus bertambah ketika melihat perut Nel yang sudah besar, tiba-tiba mengempes, seperti orang habis melahirkan. Akan tetapi, tidak satupun warga mengetahui dimana bayi tersebut. Tak ada suara tangisan bayi.
Ketika ditanya, wanita berumur 40 tahun itu membantah jika dia hamil. Bantahan itu disampaikan Nel kepada kepala jorong dan Wali Nagari Balai Panjang. Nel bersikukuh jika dirinya tak hamil dan sudah melahirkan.
”Anehnya, saat hendak dibuktikan dengan melakukan cek ke rumah sakit, Nel melarikan diri ke dalam hutan saat hendak buang air di belakang rumahnya. Sehingga, warga yang sudah ramai berada di kediaman Nel bersama sang nenek dan tiga orang anaknya mencoba mencari Nel masuk hutan kebun karet,” sebut Wali Nagari Balai Panjang, Elfianti di lokasi kejadian, Rabu (8/11) sore.
Dijelaskan Elfianti, kecurigaan warga terhadap kehamilan Nel Febrianti wajar terjadi. Karena suami Nel sudah lama meninggal, sejak 12 tahun lalu. Nel sendiri berstatus janda beranak tiga.
”Namun, beberapa hari terakhir, perut Nel mengempes, sehingga diduga dia sudah melahirkan. Bahkan pernah saya melihat ada darah dikakinya mengalir, saat saya tanya dia mengaku darah menstruasi,” sebut Elfianti.
”Darah menstruasi saya banyak pak,” begitu kata Nel kepada wali nagari. Untuk memastikan apa yang sudah terjadi dengan janda tiga anak itu, aparat kepolisian dari Polres Payakumbuh dan Polsek Luak tiba di kediaman Nel. Mereka memeriksa di sekitar rumah Nel, karena dicurigai anak dugaan hasil hubungan gelap sang janda dibuang tidak jauh dari kediamannya.
Benar saja, sekitar 20 meter dari rumah gadang tempat tinggal Nel, ditemukan tumpukan tanah baru digali. Namun herannya di atas tanah yang masih merah itu ditanam bibit kelapa.
”Akhirnya penggalian dilakukan disaksikan warga dan juga aparat kepolisian,” ungkap Wali Nagari Elfianti. Saat penggalian sekitar 40 centimeter ditemukan plastik dibalut kain dan bau busuk. “Kita menduga bayi itu sudah dikubur selama tiga hari, karena telah tercium bau busuk. Jasad bayi itu dibawa ke RSUD Adnan WD Payakumbuh untuk pemeriksaan,” sebut Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Camri Nasution didampingi Kapolsek Luhak AKP Syamsurizal.
Belum Ditemukan
Sementara itu, warga Jorong Lurah Bukik hingga Rabu malam masih terus mencari keberadaan Nel. Namun, sampai pukul 19.30 WIB tidak ada tanda-tanda keberadaan Nel.
Diketahui Nel, kabur dari rumahnya lewat pintu bagian belakang saat ditanya oleh wali nagari Balai Panjang. Sejak saat itu Nel tak kunjung kembali dan diduga melarikan diri masuk dalam hutan.
Maklum saja, karena letak rumah Nel dekat sekali dengan kebun karet dan hutan. Berada sedikit berjarak dari rumah masyarakat lainnya, membuat Nel dengan mudah menghilang dalam rimbunnya hutan di belakang rumahnya.
”Masyarakat masih terus mencarinya. Dia memang saat ditanya di atas rumahnya, kemudian pergi kebelakang dan tidak kembali lagi. Kemudian kita lakukan pencarian namun tidak ditemukan juga,” sebut Wali Nagari Balai Panjang Elfianti. (us)
Komentar