LIMAPULUH KOTA, METRO – Masyarakat Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (21/10) sekitar Pukul 21.30 WIB dihebohkan dengan ceceran darah di sepanjang jalan. Saat ditelusuri, alangkah terkejutnya masyarakat setempat. Seorang warga Padang Laweh bernama Rio Hendro (34) ditemukan bersimbah darah di rumahnya dalam kondisi tertelungkup tak sadarkan diri.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, akhirnya nyawa Rio Tidak terselamatkan, akibat bekas tusukan di bagian dada sebelah kanan. Tidak jauh dari rumah Rio, hanya berjarak 10 meter ditemukan Fikri (24), juga terkapar bersimbah darah akibat luka senjata tajam di sekujur tubuhnya. Fikri dilarikan ke Rumah Sakit Adnan WD Payakumbuh dalam kondisi kritis.
Jasad Rio Hendro, dibawa ke RS di Kota Padang untuk dilakukan autopsi guna mengetahui sebab tewasnya. Pria beranak 4 yang disinyalir juga memiliki hubungan tetangga dekat dan satu suku itu dengan Fikri, duel di tempat sepi sebelum akhirnya lari ke rumah masing-masing dalam kondisi bersimbah darah.
”Diduga tadi malam terjadi perkelahian antara Rio dan Fikri. Mereka ini tetangga dan memiliki hubungan satu suku. Akibatnya Rio tewas dan Fikri kritis. Kami tidak tahu persis dimana mereka berkelahi, tapi kami sudah menemukan Rio terkapar di rumahnya begitu juga Fikri,” jelas Wali Nagari Mungka H Irfan, Minggu (22/10) kepada wartawan.
Rio yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pembawa cirik ayam ini diduga sebelum terjadi perkelahian sempat bertengkar atau cekcok dengan Fikri yang sehari-hari menganggur. “Keduanya sempat berkelahi di lokasi sepi. Keduanya diduga saling memakai benda tajam,” sebut Sekcam Mungka, Eripal.
Menurutnya, keduanya sempat cekcok dan sudah diselesaikan oleh mamak mereka. “Keduanya satu sapasukuan. Awalnya sempat bekelahi juga dan sudah diselesaikan,” terang Eripal lagi.
Diduga usai penyelesaian mamak, tak berapa lama, keduanya yang sama-sama mengendarai sepeda motor berhenti di lokasi sepi dan sempat berkelahi diduga menggunakan pisau.
”Keduanya diduga memakai pisau. Tidak ada yang melihat langsung korban yang berkelahi di lokasi kejadian. Perkelahian keduanya diketahui ketika korban sudah saling lari dalam kondisi terluka dan berlumuran darah ke rumah masing-masing.
Sesampai Rio di rumah, tubuhnya lemah dan pucat karena kehabisan darah, akhirnya meninggal dunia,” sebut Sekcam. Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis didampingi Waka Polres Kompol Eridal melalui Kasat Reskrim AKP Anton Luther dan Paur Humas AKP Efrizul membenarkan terjadi perkelahian dua orang yang berujung tewasnya Rio Hendro dan Kritisnya Fikri.
”Memang benar ada perkelahian satu tewas dan satu kritis. Kini yang korban tewas dibawa ke RS Padang untuk diautopsi, sedangkan satu korban kritis dirawat di RSUD Adnan WD Payakumbuh,” sebut Kasatreskrim.
Disampaikan Kasat Reskrim, akibat perkelahian itu korban tewas bernama Rio Hendro mengalami tusukan di bagian dada sebelah kanan. Kemudian Fikri mengalami luka robek sebanyak 5 di bagikan tubuhnya.
”Kita terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Namun kita belum bisa menyimpulkan motif terjadinya perkelahian yang berujung tewasnya korban Rio. Karena saat terjadi perkelahian tidak ada yang melihat, dan korban Fikri masih kritis,” sebut Kasat. (us)
Komentar