Isu Permen Narkoba Ternyata Hoax

PADANG, METRO–Beredarnya kabar terkait adanya permen lolipop yang mengandung narkoba membuat resah masyarakat dan menimbulkan kecemasan, karena permen tersebut beredar luas di tangah masyarakat. Kondisi ini juga membuat petugas Badan Nasional Narkotika (BNN) kalimpasiangan.
Beberapa sumber berita mengatakan permen yang diduga nengandung Narkoba tersebut dibandrol dengan harga yang sangat murah, yakni berkisar Rp1.000 sampai dengan Rp3.000. Bahkan ada juga yang menyebutkan beberapa merek produk permen secara gamblang yang nengakibatkan masyarakat takut untuk mengkonsumsi produk dari brand tersebut.
Namun, menurut Kepala BNNP Sumbar Kombes Pol Arnowo menyebut, isu itu tak terbukti. BNN telah melakukan pengujian dengan mengumpulkan beberapa sample permen yang diduga mengandung narkotika seperti yang diisukan. Namun setelah dilakukan pengujian di Laboratorium Narkoba BNN ternyata negatif. Permen tersebut tidak nengandung narkoba.
“Jadi disimpulkan bahwa sample permen tersebut negatif. Tidak mengandung narkotika ataupun bahan psikoaktif lainnya, dan dapat dipastikan aman untuk dikonsumsi. Isu yang beredar di masyarakat itu tidak benar. Hoax,” kata Arnowo.
Memang ada beberapa kasus jenis makanan mengandung narkoba beberapa waktu lalu. Namun biasanya produk-produk tersebut dijual secara illegal dan dengan harga yang tentunya berbeda dari harga pasar, mengingat beberapa jenis Narkoba dibandrol dengan harga tinggi.
“Jadi sudah jelas, jika dilihat dari segi harga, jika makanan atau permen tersebut mengandung narkoba, dapat dipastikan harga jual nakanan atau permen tersebut jauh lebih tinggi dari harga pasar, apalagi narkoba dibandrol pasti dengan harga tinggi,” ungkap Arnowo.
Kombes Pol Arnowo sebagai kepala BNNP Sumbar menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai modus peredaran gelap Narkoba yang semakin beragam. BNN juga meminta para orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan anak-anak mereka.
“Begitu juga dengan pihak terkait lain, seperti sekolah, Ketua RT, Ketua RW, hingga tokoh agama, untuk dapat turut membantu mengawasi lingkungan sekitar, agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan Narkoba,” pungkasnya. (cr9)

Exit mobile version