PADANG, METRO – Aksi tawuran di Kota Padang kian parah. Pertarungan brutal di jalanan itu kini kian marak dilakukan pada pagi dini hari. Ratusan petarung muda yang bersenjata lengkap itu terus meneror warga kota. Tiap pekan ditangkap, tapi aksi cakak banyak ini seakan tak pernah habis. Seperti yang terjadi akhir pekan lalu di Bypass Ketaping, Kuranji, Padang.
Beruntung, saat mendapatkan informasi akan terjadi tawuran, Tim Satuan Sabhara Polresta Padang langsung menertibkan segerombolan remaja di Jalan Bypass Ketaping, Minggu (13/8) sekitar pukul 01.00 WIB. Dalam penertiban itu petugas mengamankan 20 remaja. Wajah-wajah muda nan beringas itu, seperti tak kapok berurusan dengan polisi.
Selain mengamankan remaja tanggung yang mayoritas pelajar, petugas juga menyita berbagai benda tajam berbahaya. Berupa lima pedang, satu celurit, sebuah gir, sebuah kayu, dua bendera dan 22 sepeda motor. Setelah dilakukan pembinaan dan membuat pernyataan di hadapan orang tuanya, para remaja ini diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lanjutan.
Diamankannya 20 petarung muda itu berawal informasi dari masyarakat setempat kepada polisi bahwa ada sekelompok anak muda berada di lokasi itu yang akan melakukan tawuran. Mendapat informasi petugas menuju lokasi tersebut untuk membubarkan, guna mengantisipasi jatuhnya korban.
Setiba di lokasi polisi melihat gerombolan remaja. Melihat kedatangan petugas mereka panik dan ketakutan, ada yang mencoba melarikan diri menghindari tangkapan petugas. Tak berapa lama kemudian diamankan sebanyak 20 orang dan dibawa ke Mapolresta.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz melalui Kepala Bagian Polresta Padang Kompol Ediwarman mengatakan, pihaknya mengamankan 20 orang yang diduga akan melakukan tawuran. ”Mereka lari, anggota langsung mengejar para remaja itu, hingga berhasil diamankan. Pada umumnya para remaja ini berstatus pelajar SMA dan SMP. Mereka kita lakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya,” kata Kompol Ediwarman.
Ediwarman menambahkan, selain mengamankan mereka pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti. BB itu kuat dugaan akan dijadikan senjata tawuran. Diduga, alat tawuran itu dibuat dan dimodifikasi oleh para remaja itu sendiri.
“Benda-benda tajam itu kita temukan di lokasi. Itu sangat berbahaya dan dapat melukai para remaja ataupun masyatakat setempat. Di sana kita juga sita kendaraan para remaja yang ditemukan di lokasi. Untuk sepeda motor yang tidak memiliki surat-surat untuk sementara waktu disita dan harus mengikuti aturan berlaku,” ungkap Ediwarman.
Ediwarman menuturkan, setelah dilakukan pembinaan, karena tidak terbukti melakukan tindak pidana, para remaja ini membuat surat pernyataan dan kemudian diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan. Pihaknya mengimbau kepada para orang tua agar lebih intensif lagi memperhatikan tingkah laku anak-anaknya dan mengawasi setiap apa yang akan diperbuatnya.
”Jelas, dengan ditemukannya beberapa senjata untuk tawuran sangat berisiko, baik bagi orang lain mau pun diri sendiri. Dalam hal ini peran orang tua untuk membina dan mengawasi anaknya sangat penting. Kita akan terus melakukan patroli-patroli rutin untuk antisipasi. Kalau ada masyarakat yang melihat atau mengetahui para remaja yang hendak tawuran silahkan lapor,” pungkasnya. (rg)
Komentar