TANAHDATAR, METRO – Meski umurnya sudah tua, namun tidak menyurutkan semangat Nurhayati (65), warga Jorong Aur Duri, Nagari Sawah Tangah, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanahdatar, pergi ke masjid untuk menjalankan ibadah di malam Ramadhan. Namun, Kamis (15/6) malam, menjadi hari terakhir bagi wanita paruh baya ini datang ke masjid. Usai menunaikan shalat tarawih, saat pulang ke rumah, tubuhnya terseret arus sungai Buatang.
Ya, Kamis malam, usai menunaikan shalat tarawih, seperti biasa Nurhayati pulang ke rumah. Ia pun menyeberang sungai, sekitar pukul 21.45 WIB. Nahas, saat berada di tengah, tiba-tiba datang air bah. Dalam sekejap saja air sungai itu menghantam tubuh tua Nurhayati.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu berusaha menolong, tapi tubuh Nurhayati sudah tak terlihat lagi. Menurut beberapa warga, sekitar satu jam sebelum korban terseret arus, daerah hulu di sungai Buatang sudah sangat gelap. Selain itu hujan deras juga mengguyur Jorong Aur Duri, Nagari Sawah Tangah. Awan hitam juga menyelimuti kampung, meski hujan sudah berhenti.
“Petugas mendapat informasi dari warga jika ada seorang wanita tua hanyut. Pencarian dilakukan tim gabungan dari Polres, BPBD, SAR dan juga warga,” kata Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas. Pencarian dilakukan dengan menyisiri sisi kiri dan kanan sungai Buatang. Alat penerangan juga dibawa tim gabungan untuk mempermudah menemukan Nurhayati.
“Setelah dilakukan pencarian dengan menyisiri sungai, sekitar pukul 23.30 WIB, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa,” ungkap AKBP Bayuaji. Setelah jasad Nurhayati dievakuasi, petugas membawa ke RSUD Ali Hanafiah untuk autopsi. Rencananya, Jumat (16/6) korban akan dimakamkan di pandam perkeburan keluarga.
“Kita mengimbau warga untuk tetap hati-hati dan waspada. Musibah sewaktu-waktu bisa saja datang, tidak diketahui kapan, waktu dan dimana,” tutur Kapolres. (nt)