PESSEL, METRO – Masyarakat harus ekstra hati-hati mendekati hari raya Idul Fitri ini. Pelaku kejahatan terus mengintai para korban, tidak mengenal waktu, tempat dan siapa. Minggu (11/6) pukul 20.00 WIB, mahasiswa asal Kota Padang yang berencana pulang ke kampungnya di Tarusan, Kabupaten Pessel, dirampok di dalam travel.
Korban Mayusik Pradana (19), menggigil ketakutan dan terpaksa menyerahkan uang tunai Rp1 juta dan handphone kepada pria bertato. Mahasiswa ini diancam dengan sebilah pisau yang ditodong pelaku ke perutnya. Tak ingin nyawa melayang korban menyerahkan semua harta yang dimiliki.
Kejahatan perampokan terhadap penumpang dalam angkutan travel ini berawal saat korban hendak pulang menuju Pessel. Ia naik dari kawasan Teluk Bayur, Kota Padang. Dari Padang, travel berangkat bersama sopir dan tiga penumpang. Korban duduk di bagian belakang.
Dalam perjalanan, sesampai di Bungus Teluk Kabung, tiba-tiba naik seorang pria, lalu duduk di sebelah korban. Awalnya, mahasiswa ini sudah mulai curiga melihat sosok pelaku yang berbadan gempal dengan tubuh dipenuhi tato tersebut. Apalagi bau mulutnya beraroma alkohol.
Melihat situasi itu, korban mencoba menjaga jarak duduk dengan pelaku. Akan tetapi, tetap saja pelaku terus merapat ke sampingnya. Menjelang sampai di Sungai Lundang, Siguntur, Kecamatan Koto XI Tarusan, pelaku mulai menjalankan aksinya. Ketika itu suasana jalan sudah sangat gelap. Dalam mobil juga gelap.
Sebilah pisau yang dicabut dari balik pinggang pelaku, lalu dihunuskan ke arah bagian pinggang korban sambil berkata. ”Agiah barang jo pitih, atau ang mati disiko,” bisik pelaku kepada korban.
Ujung pisau yang terasa menyentuh kulitnya, membuat mahasiswa ini ketakutan dan menggigil. Tanpa bersuara, korban pun akhirnya menyerahkan handphone dan uang Rp1 juta. Usai mendapatkan barang dan uang, pelaku juga membisikkan kalimat; “Jangan berteriak, kalau indak, ang den cucuak,” ancam pelaku.
Setiba di Siguntur, Kecamatan Koto XI Tarusan tepatnya di depan Rumah Makan “Doa Basamo”, pelaku pun turun. Setelah pelaku turun, korban baru berani bercerita kepada sopir. Mendengar penumpangnya dirampok, sopir kemudian membawa korban ke Mapolsek Tarusan.
Kapolsek Koto XI Tarusan AKP Sumardi didampingi Kanit Reskrim Bripka Elmi Mardian, membenarkan jika ada korban mengalami tindak pidana pencurian dengan pengancaman, sesuai laporan 28//IV/2017 Sek-Trs.
Berhasil Diringkus
Setelah menerima laporan korban, aparat Polsek Koto XI Tarusan langsung berkoordinasi dengan Tim Opsnal Polres Pesisir Selatan. Petugas memburu pelaku yang turun di kawasan daerah Sungai Lundang.
Dua jam perburuan, petugas kepolisian berhasil melacak keberadaan pelaku bernama Suhardi alias Wan Tato (35), warga Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, tengah duduk santai di depan rumah kosong, di Sungai Lundang.
”Petugas langsung meringkus pelaku Wan Tato. Di lokasi tubuh pelaku diperiksa. Ditemukan HP dan uang tunai milik korban yang disimpan dalam saku celana,” ungkap AKP Sumardi.
Kepada petugas, pelaku Wan Tato awalnya berkilah jika sudah merampok korban. Akan tetapi, karena HP dan uang ditemukan di dalam saku celanannya, pelaku tak bisa mengelak. Tapi, Wan Tato menyebut jika ia mengambil dan mengancam korban dalam keadaan tak sadar, karena pengaruh minuman alkohol.
”Sekarang, pelaku sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Koto XI. Pengakuan pelaku tak bisa dipercaya begitu saja. Pelaku menyimpan pisau dan menggunakannya untuk mengancam korban,” tegas Kapolsek. (m)