BUKITTINGI, METRO – Kebakaran hebat terjadi di Kota Bukittinggi, Jumat (12/5) sekitar pukul 03.30 WIB. Sedikitnya 28 petak kedai milik pedagang aksesori hangus terbakar di lantai dua pertokoan Pasar Bawah Aua Tajungkang. Akibat kejadian, semua kedai berukuran 3×3 meter yang berdinding semen dan atap seng tak bisa digunakan lagi.
Sebanyak 15 armada pemadam kebakaran beserta 100 personel diturunkan ke lokasi. Butuh 1,5 jam untuk menguasai api. Api yang cukup besar itu, memaksa Damkar Bukittiinggi meminta bantuan armada dari Payakumbuh, Agam dan Tanahdatar.
Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp4,2 miliar. Karena, pedagang banyak yang usai berbelanja stok jualan untuk Ramadhan dan Lebaran. Tak ayal, pekikan histeris dan tangisan masih terjadi sampai pagi menjelang. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian yang diduga disebabkan korsleting listrik itu.
Kebakaran hebat itu juga mendapat perhatian dari sejumlah pejabat, termasuk Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmartias yang datang ke lokasi. Kasi Sarana dan Prasarana Damkar Bukittinggi, Replizal mengatakan, dia mendapatkan informasi kebakaran, usai membantu pemadaman api di Padangpanjang yang menghanguskan beberapa rumah.
”Kami pertama nengerakkan 5 unit mobil damkar. Setelah di lokasi api sudah membesar, kami meminta bantuan kepada damkar tetangga,” katanya.
Warga yang berada di sekitar lokasi banyak yang mengaku tidak tahu pasti penyebab terjadinya kebakaran. Mereka hanya tahu, api sudah membesar dan langsung menelepon pemadam kebakaran. ”Saya sedang tidur, dan terdengar orang ribut, api sudah membesar,” katanya.
Kapolsek Kota Bukittinggi Kompol Zahri Almi mengatakan, sampai saat ini polisi masih mendalami penyebab kebakaran. Diduga memang karena korsleting listrik. ”Kami dapat informasi dari warga, dan langsung mendatangi TKP. Memang, setelah dicek, ada 28 petak kedai yang terbakar dan kerugian diduga mencapai 4,2 miliar,” sebutnya.
5 Kontrakan Terbakar
Beberapa jam sebelumnya, kebakaran hebat juga melanda Kota Padangpanjang. Satu rumah bertingkat yang terdiri dari lima petak kontrakan hangus dilalap si jago merah sekitar pukul 23.47 WIB Kamis (11/5) dini hari. Kebakaran terjadi di RT 15 Kelurahan Tanah Hitam, Padangpanjang Barat. 5 KK yang menghuni rumah tersebut terpaksa diungsikan ke rumah tetangga.
Kasi Ops UPTD Damkar Padangpanjang, Jhon Eriko mengungkapkan, setelah mendapat informasi dari masyarakat, Damkar menurunkan seluruh jajaran dan kendaraan pemadam ditambah satu uni kendaraan rescue. ”Rumah terbakar milik Zubaidar. Api dapat dikuasai sekitar 45 menit, petugas dibantu masyarakat hanya bisa menyelamatkan barang-barang milik korban yang tinggal di lantai bawah,” ungkap Jhon Eriko.
Sulitnya lokasi kebakaran ditempuh, memaksa kendaraan Damkar, untuk melakukan pemadaman api yang kian membesar dari lapangan Bancah Laweh yang hanya berjarak sekitar 5 meter. Petugas berupaya melakukan pendinginan agar rumah yang bersebelahan dengan rumah kontrakan yang terbakar tidak merambat kerumah warga lainnya.
”Kami harus masuk ke lapangan Bancah Laweh untuk bisa berdekatan dengan lokasi rumah yang terbakar. Kurang dari satu jam api alhirnya dapat dikuasai, mesipuin api sudah padam, petugas tetap bersiaga hingga pukul 03.45 WIB,” tambah Jhon Eriko.
Kasat Reskrim Polres Padangpanjang AKP Julianson belum bisa memberikan penjelasan karena masih dalam penyelidikan kepolisian. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kerugian akibat musibah kebakaran tersebut diperkiraan mencapai Rp.1,1 miliar.
Dinas Sosial dan BPBD bergerak cepat membantu korban yang tertimpa musibah. Mereka di antaranya pemilik rumah Zubaidar dengan dua orang cucu, Dodi bersama istri dan satu anak, Indra Buana bersama satu istri satu anak, Asril Kumar bersama satu istri dan 6 orang anak dan Atik dengan satu anak. “Kita cepat salurkan bantuan kepada korban. Bantuan diberikan usai shalat Jumat,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Padangpanjang Yas Edizarwin.
Untuk pemadaman, Damkar Kota Padangpanjang menerjunkan 5 kendaraan dan satu unit kendaraan rescue. Dibantu satu unit kendaraan dari Damkar Kabupaten Agam, satu unit Damkar dari Kota Bukittinggi. (cr8/a)
Komentar