PADANG, METRO – Eksekusi di Kelurahan Limau Manis dan Kelurahan Kapolo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Selasa (9/4) sempat bagaleboh. Karena, terjadi perlawanan dari puluhan warga yang tidak terima bangunan miliknya dibongkar. Sebagian ada yang menangis sambil memohon kepada petugas agar tidak meratakan bangunan miliknya.
Eksekusi dimulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB terhadap lima bangunan, dan satu tumpak sawah. Rumah terdiri dari satu rumah semi permaen, tiga pintu kios permanen, dua kios semi permanen. Untuk memudahkan pengerjaan eksekusi sebanyak dua alat berat dan puluhan petugas kebersihan dikerahkan.
Smentara untuk menjaga kelancaran dan keamanan proses eksekusi, 987 personel gabungan TNI dan Polri diturunkan. Proses berjalan lancar meskipun adanya sedikit hadangan dari pemilik bangunan terhadap petugas sebelum eksekusi dilakukan.
Sebelumnya sempat terlihat pemilik bangunan tidur di badan jalan untuk menghalangi alat berat masuk. Namun aparat yang berjaga tidak membiarkan aksi itu terjadi. Mereka langsung mengamankan pemilik bangunan agar proses pembongkaran lancar.
Hakini (56), pemilik bangunan tidak terima. Ia menyebut tanah ini miliknya secara turun temurun miliknya. Dia juga mengaku mempunyai sertifikat tanah secara sah. Bahkan mengetahui sejarah kepemilikan tanah ini. ”Tanah ini dari dulu milik H Pili, bukan H Abu. Sementara penggugat menuntut tanah milik H Pili, dan kenapa tanah milik H Abu ikut digusur,” ungkap Hakini.
Setelah pembongkaran, papan plang larangan memasuki area langsung dipasang petugas. Pada papan plang ini betulisan, “Dilarang memasuki area ini tampa seizin pemohon eksekusi, Marajin RJ Bungsu dan Ma’asar RJ Bungsu.”
Ketua Pengadilan Negeri Padang Amin Ismanto mengukapkan, eksekusi dilakukan terhadap lima hektare lahan, yang terletak di dua kelurahan, Limau Manis dan kelurahan Kapalo Koto. Proses esekusi masih dianggap lancar, meskipun ada sedikit halangan dari pemilik bangunan.
Kapolres Kota Padang, Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan, terkait dengan pengamanan eksekusi, diturunkan 987 personel yang tergabung dalam gabungan TNI dan Polri. ”Kondisi keamanan sampai sekarang ini masih berjalan lancar dan terkendali. Meski ada upaya menghalangi alat berat,” pungkasnya. (cr2)
Komentar