PADANG, METRO – Jika nafsu setan sudah diubun-ubun, seolah tak ada lagi yang ditakuti. Hal inilah yang merasuki sepasang mahasiswa yang sedang dilanda asmara ini. Sebut saja namanya Nelson dan Nelsa (nama samaran-red). Sedang bermesum ria kepergoki warga. Kelabakan dan malunya minta ampun, kepala sedang di dada ternyata orang ramai di balik pintu.
Peristiwa memalukan ini terjadi di kawasan Maransi, Kelurahan Aiapacah, Kecamatan Kototangah, Kamis (4/5) malam. Saat itu hari menjelang Magrib. Awalnya, mereka hanya sekadar duduk di teras rumah kos si laki-laki.
Namun, ketika adzan Maghrib berkumandang, mereka pun mulai bergeser ke dalam kamar hingga berbuat asusila. Ternyata, perbuatan yang mereka lakukan sedang diintai oleh salah seorang warga setempat. Rian Pratama, namanya. Dia sudah mengawasi pasangan ini sejak mereka duduk dimuka rumah kos.
Sebenarnya pemuda setempat sudah lama curiga, namun karena belum ada bukti kuat yang bisa memastikan perbuatan mereka. ”Sore itu saya memang sengaja mengintai dari jauh sampai mereka masuk ke kamar,” jelas Rian Pratama, kepada POSMETRO PADANG di posko pemuda.
Wartawan POSMETRO PADANG yang tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB, melihat lokasi penggerebekan serta pos pemuda sudah ramai. Si pria, Nelson hanya memakai celana pendek berwarna hitam. Sementara si wanita berpakaian lengkap. Dia nampak sangat malu, dan menutupi wajahnya dengan tangan. Sekali-kali membenamkan mukanya.
“Sebelum Maghrib di kawasan itu memang cukup ramai, namun saat Maghrib tiba sepi, sebagian warga berangkat ke masjid dan lainnya masuk ke dalam rumah. Ternyata, mereka berdua memanfaatkan situasi yang sepi. Mereka pun berlahan bergesar masuk ke dalam kamar. Agar tidak curiga pintu tidak mereka kunci rapat,” terangnya.
Setelah beberapa menit mereka di dalam kamar, dijelaskan Rian, ia mendatangi kamar tersebut. Perlahan dia berdiri di balik pintu yang sedikit terbuka. Betapa terkejut dirinya saat melihat perbuatan yang dilakukan pasangan muda mudi itu. ”Karena saat itu saya sendiri, saya perlahan meninggalkannya sementara untuk memanggil pemuda yang lain. Ada beberapa pemuda yang datang dan penggerebakan langsung dilakukan,” terangnya.
Tidak berapa lama kemudian, sejumlah warga lainnya pun berdatangan. Saat dilakukan interogasi ternyata mereka berasal Taluak Kuantan. Nelson dan Nelsa juga menunjukkan kartu mahasiswa. Mereka tercatat masih kuliah di Universitas Baiturrahmah (Unbrah), Aiapacah.
Pasangan tersebut pun langsung dibawa ke pos pemuda. Memang ada anggota Sat Pol PP yang datang memastikan kejadian tersebut, namun warga meminta persoalan ini cukup di nagari saja dan tak perlu sampai ke Satpol PP Padang. Selain membuat perjanjian, mereka juga diberikan sanksi membayar 100 zak semen kepada masyarakat. Hingga pukul 20.00 WIB pasangan tersebut masih diamankan di pos pemuda.
Ketua RT 3 RW 4, Zul juga menambahkan, selain diberikan sanksi membayar 100 zak semen, keduanya juga dibuat perjanjian tidak boleh lagi kos di kawasan Maransi. Perjanjian tersebut disaksikan oleh anggota Satpol PP, ketua RT serta ketua pemuda. “Sanksi ini diberikan dengan berharapan tidak ada lagi perbuatan yang serupa di kampung kami ini. Sebab perbuatan yang mereka lakukan itu membuat nama daerah kami menjadi kotor,” tegasnya. (cr8)
Komentar