PADANG, METRO – Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak Sabtu (11/3) siang hingga malam, membuat sebagian wilayah terendam. Satu jembatan gantung di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, putus setelah diterjang air bah. Sedangkan, di Batungtaba dan Gurunlaweh, Kecamatan Lubuk Begalung, puluhan kepala keluarga (KK) dievakuasi karena air sudah merendam rumah warga.
”Ya banjirnya setinggi satu meter, warga yang terdampak sebanyak 25 KK dan 20 unit rumah, satu jembatan gantung putus dan air menggenangi rumah mereka. Akibatnya mereka tersebut terpaksa mengungsi,” kata Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Nasridal Patria saat dihubungi POSMETRO, Sabtu (11/3).
Nasridal menjelaskan, air mulai masuk ke pemukiman masyarakat sekitar pukul 16.30 WIB. Menurutnya, banjir kali ini akibat meluapnya sungai di RW 1 Kelurahan Baringin.
”Untuk akses jalan menuju Kelurahan Baringin saat ini hanya bisa dilalui melalui Kampungjua, karena jalan penghubung antara Simpang Patai dan Baringin tidak bisa dilalui karena luapan air sungai,” ujarnya.
Menurutnya, Kelurahan Batung Taba berlokasi tak jauh dari pinggiran aliran sungai. Banjir di tempat itu tak lepas dari meluapnya sungai setelah hujan deras yang mengguyur pada Sabtu sore hingga malam. ”Jadi dampaknya cukup luar biasa dengan datangnya banjir seperti ini. Aktivitas masyarakat, terutama anak-anak sangat terganggu sekali,” ulasnya.
Saat ini sudah ada petugas dari BPBD untuk menangani banjir ini. ”Kita sudah standby di lokasi, air pun sudah mulai surut, dan masyarakat sudah mulai membersihkan rumah mereka yang terendam banjir,” katanya.
Sementara itu, Tomi Susanto, anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang ikut melakukan evakuasi di Batungtaba, menyebutkan hingga Sabtu malam, belum ada korban jiwa. Hanya saja warga diminta tetap waspada, karena hujan deras diperkirakan terus terjadi.
Data sementara, dampak banjir terjadi di RT 01, 02,03, 05/RW 01 Kelurahan Batungtaba, Kecamatan Lubeg. Terdapat 25 KK, terdiri dari 7 balita, 5 lansia, 50 jiwa dan 20 rumah terendam.
Sedangkan Ketua Komunitas Siaga Bencana (KSB) Kota Padang Zulkifli menyebutkan, untuk banjir di Kelurahan Gurunlaweh terjadi di RW 02 RT 03. “Ada 11 KK dengan 36 jiwa, dan enam balita. Sedangkan ada sekitar 10 rumah terendam,” sebut Zulkifli
Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Lubuk Begalung Aldalni mengatakan, banjir merendam rumah yang terdapat di tiga RT sebanyak 18 unit rumah. Ketinggian air yang merendam rumah warga setinggi pinggang orang dewasa,” ucap Afdalni saat di lokasi banjir, sekitar pukul 16.30 WIB.
Salah seorang warga yang rumahnya terkena banjir Naldi mengatakan, saat itu ia sedang duduk dirumahnya karena hujan saat itu sangat deras, namun tiba-tiba anaknya yang tinggal dibelakang rumahnya, teriak. “Anak saya teriak pada waktu itu, pukul 15.30 WIB. Dia mengatakan air sungai meluap,” ujarnya.
Spontan, mendengar itu Naldi langsung memutuskan untuk mengambil lankah cepat untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di rumah itu, namun tidak semuanya barang yang berhasil terselamatkan.
”Yang parah itu rumah anak saya, dinding kamarnya jebol. Sementara di rumah saya, kulkas, TV dan motor ikut terendam,” ucapnya.Naldi mengaku, jika tempat tinggalnya memang rawan banjir. (l/x)
Komentar