Ilustrasi
PASBAR, METRO–Empat hari menghilang, remaja pemetik nilam, Ramadani (17) akhirnya ditemukan tak bernyawa, Minggu (23/8) malam. Kapolsek Pasaman AKP Nandi Indra Nugraha menyebut, Ramadani dilarikan oleh orang bunian.
Dijelaskan Nandi, saat ditemukan, tak ada tanda kekerasan di tubuh korban. ”Kuat dugaan kalau kedua korban dilarikan orang bunian dan tewas akibat kelelahan dan tidak makan. Namun, kita masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Jambak, Pasbar untuk memastikannya,” ungkap AKP Nandi.
Koordinator Pos SAR Pasbar Pandu Dinata menyebutkan, Ramadani ditemukan tidak bernyawa di Lubuk Binkuai, persisnya dekat Jalan Asra, Nagari Muaro, Kecamatan Gunung Tuleh, Pasbar. ”Ketika ditemukan, jasad korban masih berpakaian lengkap, dengan posisi tertelentang,” ungkap Pandu.
Setelah berhasil ditemukan, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Jambak untuk menjalani otopsi.
”Autopsi dilakukan untuk memastikan penyebab tewasnya korban. Prosesnya sedang berlangsung,” ungkap Pandu.
Ramadani hilang misterius saat berada di ladang nilam yang ada di Bukit Rimbo Canduang, Pasbar, Kamis (20/8) siang. Warga Sumber Agung, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Pasbar itu tiba-tiba saja hilang dan membuat heboh warga.
Ayah Ramadani yang saat bersamaan juga memetik nilam juga tak habis pikir, apa penyebab anaknya menghilang. Dia panik. Dikatakan Daim, Ramadani yang hanya tamatan SMP sehari-harinya memang sering pergi ke kebun untuk memetik nilam. Saat hendak beristirahat siang, Ramadani sudah tak ada.
Pada sore harinya, Ramadani tak kunjung balik. Barulah Daim memberitahu kawan-kawannya. Secara bersama-sama, para pemetik nilam melakukan pencarian. Akhirnya, Ramadani ditemukan sudah tak bernyawa. (end)