Momentum Peringatan Hari Tani 2020, Mahyeldi Bertekad Naikkan Anggaran Pertanian Sumbar

PADANG, METRO
H Mahyeldi Ansharullah SP Dt Marajo adalah seorang Sarjana Pertanian (SP) dari Universitas Andalas (Unand) Padang. Tak heran, pria yang sekarang akrab disapa Buya ini begitu perhatian terhadap dunia pertanian. Tidak saja di kota yang dipimpinnya, Kota Padang, tapi juga di daerah-daerah lai di Sumatra Barat (Sumbar).

Saat peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2020, Mahyeldi begitu mendalam memberikan kesan untuk para petani di Indonesia. Sebagaimana diketahui,  24 September ditetapkan sebagai hari pengingat, karena pada tanggal itu tahun 1960, Presiden RI Ir Soekarno menetapkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

“Kepada seluruh petani di Indonesia dan juga Kota Padang dan Sumatra Barat dan dimana saja berada, pada tanggal 24 September, saya mengucapkan selamat hari ulang tahun, hari tani. Mudah-mudahan pertanian kita di Sumatra Barat akan lebih maju lagi untuk masa-masa yang akan datang,” kata Mahyeldi yang juga Ketua Umum Alumni Fakultas Pertanian (AFTA) Unand ini.

Mahyeldi menyebutkan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan pertani, Pemprov Sumbar harus menaikkan anggaran untuk bidang pertanian sampai 10 persen pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Sumbar. Jika dinaikkan, tentu akan membuat perkembangan pertanian lebih baik di Sumbar selama lima tahun ke depan.

“Peningkatan anggaran pertanian sampai 10 persen dari saat ini, adalah langkah yang baik untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan yang paling penting juga kesejahteraan petani. Agar sektor pertanian, juga menyerap lapangan kerja yang baik, tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan sampingan saja,” kata Mahyeldi yang sering keliling ke lahan-lahan pertanian ini.

Mahyeldi mendoakan, pada momentum Hari Tani Nasional 2020 ini, para petani di Sumbar sukses dan sejahtera. Juga akan berdampak terhadap suksesnya keluarga petani dan juga masyarakat Sumbar. “Kalau petani sudah sejahtera, maka masyarakatnya juga akan sejahtera. Karena sektor pertanian adalah kunci dari perekonomian suatu daerah,” katanya.

Menurut Mahyeldi, sektor pertanian di masa pandemi Covid-19 ini diharapkan menjadi andalan untuk pertumbuhan ekonomi. Apalagi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatan, sektor pertanian berkontribusi sebesar 15,46 persen pada struktur pertumbuhan PDB (pendapatan domestik bruto) triwulan II tahun 2020. Meningkat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 13,57 persen.

Mahyeldi mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu solusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumbar. Pertanian dalam artian luas, persentase masyarakat Sumbar yang ekonominya bergantung pada pertanian mencapai 70 sampai 80 persen, seperti peternakan, perkebunan, pertanian dan kehutanan.

Katanya, di masa pandemi kebutuhan pangan masyarakat semakin meningkat, dan ekonomi sulit. “Secara internasional masalah pangan ini merupakan salah satu program strategis. Dengan kita konsen terhadap pertanian, kita bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan kebutuhan secara internasional,” terangnya.

Buya menyebut, untuk mendorong tumbuh kembangnya sektor pertanian ini bisa dengan cara pembenahan irigasi, cetak sawah baru dan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Melalui BUMD harga komoditi pertanian terjamin. (uki)

Exit mobile version