PADANG, METRO – Seorang ibu parohbaya gelisah menunggu di ruang tunggu Graha Pena Padang, Jalan Adinegoro No 17 A, Lubukbuaya, Minggu (22/1) pagi. Maizinar, ibu berusia 66 itu tidak bisa menyembunyikan raut sedih wajahnya. Di tangannya memegang pas foto dan dua KTP anaknya yang sudah seminggu menghilang.
Mainizar menyebut, anaknya Hilda Rezki Febri Ramadhani (23) tak pulang sejak Jumat (13/1) lalu. Sudah dia cari kian-kemarin, kemana anak bungsu dari 6 bersaudara itu pergi. Sejak terakhir pamit, pergi ke pasar, setelah itu tapi tak pernah kembali.
“Sudah semua keluarga yang ada di Padang saya kontak, tapi tak ada yang tahu. Teman dekatnya juga mengaku tak tahu,” kata Mainizar yang sehari-hari bekerja sebagai tukang urut dan paranormal ini.
Manizar yang tinggal di Marapalam Atas, Padang Timur mengaku, saat pamitan, anaknya memang sedang janjian dengan seorang pria yang tengah dekat dengannya. Tapi, mereka sudah sempat bertemu di Pasar Raya dan kemudian berpisah dan pulang.
“Malah, teman dekat anak saya itu nelepon bertanya, apak anak saya sudah pulang. Saya kaget, karena belum juga sampai. Anak saya memang sedikit kelainan dan mata kirinya tidak berfungsi, karena terkena cacar sewaktu umur 6 tahun,” sebut Mainizar.
Setahunya, Hilda tidak memiliki banyak teman sejak kecil. Bahkan, dia tidak pernah sekolah, karena memang tidak mampu seperti anak normal. Jadi, dia merasakan, tidak mungkin anaknya pergi ke tempat teman, tapi malah tersesat di jalan.
“Biasanya dia pergi bersama saya kalau lagi mengurut pasien,” sebut Mainizar. Mainizar mengaku, belum melapor ke polisi. “Hari ini saya mau lapor ke Polsek Padang Timur, kebetulan dekat rumah saya,” katanya.
Mainizar berharap, siapapun yang melihat anaknya, bisa menghubunginya di nomor HP 081270416872 atau kakak Hilda yang bernama Sriramayanti di nomor 081363021399. “Saya sedih dan kasihan dia tidak ‘nangkap’ dan susah berkomunikasi dengan orang lain. Sudah kemana-mana saya mencari, belum juga ketemu,” katanya. (cr3)
Komentar