PADANG, METRO – Diduga terjatuh dari sepeda dan sudah sakit-sakitan, Basir alias Asia (70), seorang petani warga Desa Sikabu, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Minggu (22/1) sekitar pukul 06.30 WIB meninggal. Dia ditemukan telah menjadi mayat di persawahan sekitar tempat tinggalnya.
Korban ditemukan dalam posisi terkelungkup dekat sepeda dayungnya sekitar rumahnya. Diduga korban terjatuh ke dalam sawah bersama sepedanya. Akibatnya, masyarakat setempat buncah, karena menemukan mayat. Hingga berita ini diturunkan kasus tersebut telah ditangani jajaran Polres Pariaman.
Kapolres Pariaman AKBP Ricko Junaldi Sik, mengakui kasus penemukan mayat tersebut. “Dari hasil visum dokter tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban,” ungkap Kapolres. Katanya, korban pertama kali ditemukan Zulfirman (53) mantan Kepala Desa Kuraitaji dan Suhertri (43) warga Desa Balai Kurai Taji Pariaman Selatan. Saat itu dua orang saksi hendak pergi ke lahan persawahannya.
Ketika itu dua orang saksi dari rumah ingin pergi ke sawah miliknya yang bertempat Dusun 3 Desa Balai Kurai Taji Pariaman Selatan Kota Pariaman. Kemudian saksi melihat ada satu unit sepeda dayung di pinggir sawah.
Melihat kondisi tersebut dua orang saksi penasaran. Mereka melihat lebih dekat lagi dan terkejut melihat ada sesosok mayat laki laki atas nama Basir. Spontan langsung berlari mencari orang lain untuk meminta bantuan masyarakat dan melaporkan ke Polsek Kota Pariaman.
Menurut kemenakan korban, Suherti mengetahui korban pergi meninggalkan rumah sekira pukul 19.30 WIB. Saat itu dari rumah menuju Balai Kurai Taji untuk pergi minum, namun malam tidak kembali. Akhirnya, pada pagi harinya korban ditemukan telah menjadi mayat. Melihat kondisi demikian masyarakat dan petugas membawa korban ke RSU Pariaman untuk diambil visum. Namun dari visum dokter tidak temukan adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat.
Setelah diambil visum tersebut pukul 09.30 WIB mayat korban dibawa dari rumah sakit menuju keluarga korban di Sikabu Pariaman Selatan untuk dimakamkan di kuburan kaumnya. “Sekarang kita telah mengambil keterangan saksi-saksi untuk proses penyelidikan lebih jauhnya,” kata Kapolres Ricko. (efa)
Komentar