PADANG, METRO–Kemarau panjang akibat El Nino patut diwaspadai. Salah satunya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menyikapi itu, Dinas Kehutanan Sumatra Barat mengambil sejumlah langkah untuk melakukan antisipasi.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozarwardi mengingatkan, pengaruh El Nino mengakibatkan suhu udara meningkat, sehingga bisa memicu kebakaran hutan.
“Untuk itu, kami mengimbau agar waspadai dampak El Nino karena bisa memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” jelas Yozawardi.
Ia menyebut, khusus di Sumbar, ada enam daerah rawan Karhutla. Keenam daerah itu, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Sijunjung, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, dan Kabupaten Pasaman Barat.
“Kita patut mempersiapkan upaya antisipasinya. Langkahnya sudah dibahas pada Rakor Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla), di Padang, beberapa hari lalu,” katanya.
Menurutnya, perkiraan dari BMKG, tahun ini akan terjadi El Nino. Makanya diperluka tindakan terukur dalam pencegahan, pemadaman hingga penanganan pasca kebakaran.
“Langkah yang diambil itu di antaranya patroli dan supervisi pengendalian karhutla sekaligus sosialisasi personal pada aparat nagari,” ujarnya.
Yozarwardi menuturkan, pihaknya juga melakukan supervisi dan kesiapsiagaan sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan melalui pengecekan rutin. Hal itu dilakukan untuk memastikan semua sarana dan prasarana bisa merespon cepat jika terjadi laporan karhutla.
“Kita juga melakukan pemasangan spanduk dan pembagian leaflet untuk menyosialisasikan tentang ancaman dan pentingnya kesiapsiagaan pengendalian karhutlah,” ujarnya.
Menurut Yozarwardi, Dinas Kehutanan Sumbar juga terus menjalin koordinasi dengan instansi terkait di kabupaten dan kota seperti BPBD, Pemadam Kebakaran terutama untuk daerah rawan.
“Kami berharap dengan langkah antisipasi ini kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalkan pada 2023,” tukasnya. (*)